Gemalampung.com | 

Lampung Utara – Lusi Viana siswi kelas X di SMK Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara masih merasa malu untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya, dan masih mengurung diri di rumahnya karena masih merasa malu akibat peristiwa pemotongan dan penyobekan baju yang dilakukan oknum guru sekokah setempat pada Rabu (10/01/2018) lalu. 

“Hari kamis saya masih sekokah, tapi hari ini enggak, saya malu sama teman-teman, karna saya anak osis, anak osis itu ketat sama peraruran, masak ya anak osis bajunya disobekin sama guru,” kata Lusi Viana, yang didampingi ayahnya Lukmansyah, saat ditemui awak media di rumahnya, di jalur dua, RK VII, RT 01, Kelurahan Kota Alam, Kotabumi Selatan, Jumat (12/01/2018).

Atas kejadian itu, ia merasa terbebani dengan rasa malu sehingga ia belum bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya. Diharapkannya sebagai pendidik seharusnya dewan guru bisa lebih mengetahui kondisi pakaian yang sudah di modis atau modivikasi dengan yang asli didapat dari pasar atau toko.

Baca Juga :  Sidang Keliling Terpadu Isbat Nikah Dihadiri Bupati dan Perangkat Pemkab Lampura

“Ya pinginnya guru itu lebih tau mana baju yang dikrop mana yang enggak,” ujarnya, seraya mengatakan dirinya belum bisa mengikuti pembelajaran diaekolahnya karena masih malu dengan teman-temannya. “Untuk sekarang saya masih malu dengan teman-teman,” ungkapnya.

Sementara Lukmansyah, ayah siswi tersebut juga masih terpukul dengan kejadian itu, dan dia belum bisa menerima sepenuhnya peristiwa yang menimpa putrinya.

“Bukan lagi terpukul, saya ini merasa tidak ada harga lagi, dan itu bukan hanya saya sendiri tapi semua keturunan saya karena kejadian ini,” kata Lukmansyah, yang merupakan keluarga besar warga Panaragan (Tebuk Leban) itu.

Baca Juga :  Warga Margodadi Pringsewu Mancing Bersama di Jalan raya, Apa Penyebabnya... 

Dikatakannya, hingga hari ini (Jumat, 12 Januari 2018) pihak sekolah belum ada yang datang memberikan itikat baik, tetapi menurutnya yang disampaikan pihak sekolah kemarin (Kamis (11/01/2018) surat panggilan atas permasalahan tersebut.

“Seharusnya mereka yang datang kesini, kenapa surat panggilan itu tidak disampaikan ke saya sebelum kejadian ini kalau memang mereka tidak semena-mena melakukan tindakan tegas itu dan kenapa setelah kejadian ini baru ada surat itu,” tegasnya. Karena menurutnya “Negara kita negara hukum jadi kalau mau saya dia (oknum) diberikan sanksi tegas,” pungkasnya.**red

 18,532 total views,  2 views today

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here