PRINGSEWU | Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pringsewu yang ke luar negeri di masa pandemi Covid-19 berkurang drastis.
Hal ini dikatakan oleh Kabid Tenaga Kerja pada Disnakertrans Kabupaten Pringsewu, Lekat Atorip, Rabu (17/3/2021).
“Dari Januari hingga 31 Desember 2020, jumlah PMI yang keluar negeri mengalami penurunan sebanyak 50 persen, atau hanya sebanyak 242 orang,” katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, dikarenakan Covid sedang melanda di hampir seluruh negara di dunia.
“Dari Maret sampai September, beberapa negara tujuan PMI tutup semua. Dan itupun baru buka September, namun tutup lagi di bulan November seperti tujuan negara Taiwan,” paparnya.
Padahal, menurut dia, di tahun 2019 lalu, sebanyak 797 warga Pringsewu menjadi PMI.
“Sementara itu, dari Januari sampai Maret 2021, karena kondisi corona belum selesai, baru 20 orang yang berangkat ke Hongkong dan Singapura.
Kemudian, beberapa negara yang menjadi tujuan para PMI ini diantaranya Brunei Darussalam, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
“Namun tetap yang menjadi idola para PMI ya ke Taiwan. Karena ya itu gajinya lumayan besar. Di tahun 2019 lalu misalnya, ada 329 orang yang ke Taiwan,” ungkap dia.
Di tempat yang sama, Wahyudi, Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja mengatakan, PMI asal Pringsewu yang bekerja di luar negeri rata-rata berasal dari Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Pardasuka.
“Rata-rata kantong TKI itu dari Ambrawa dan Pardasuka. Dan kebanyakan mereka itu bekerja di sektor jasa seperti pembantu rumah tangga , salon dan sektor jasa lainnya,” pungkasnya.
Penulis : (Red)