PRINGSEWU | Pengurus Badan Himpun Pekon (BHP) Pekon Sukaratu Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu akan mengambil tindakan tegas. Selain, sudah mengetahui telah terbuktinya Kakon Azhari.ZN Korupsi Dana Desa Tahun 2017 oleh pihak Penyelidikan Kejaksaan Negeri Pringsewu. Kemudian juga selama ini Pemerintah Pekon tidak pernah menganggap dan melibatkan BHP. Salah satunya tindakan yang akan diambil yakni berencana mengundurkan diri dari kepengurusan BHP, Minggu (30/12/2018).
Keputusan Pengunduran diri dari pengurus BHP Pekon Sukaratu, disebabkan tidak ada kerjasamanya antara pihak Pekon. Hal tersebut terlebih lagi tidak pernah ada kordinasi dan komunikasi terhadap BHP dalam pengelolaan Dana Desa.
Sarpian yang belum lama diangkat sebagai Ketua BHP Pekon Sukaratu mengungkapkan, bahwa dirinya baru menjabat pertengahan tahun 2018 lalu. Saat di konfirmasi melalui via telepon selulernya mengatakan, bahwa akan mengambil tindakan tegas yakni mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua BHP. Tindakan yang diambil tersebut dengan dasar tidak ada kerjasama antar pengurus BHP itu sendiri bahkan juga terhadap Pemerintah Pekon Sukaratu.
“Rencana saya akan mengundurkan diri dari kepengurusan BHP, sebabnya tidak ada kerjasama antara anggota yang lainnya, saya kecewa dengan pengurus BHP yang lain, kecewa lagi saya terhadap pemerintah Pekon yang tidak ada sama sekali kerjasamanya, saya tidak pernah dianggap selaku Ketua BHP”ungkapnya dengan nada penuh kekecewaan.
Senada diutarakan Parjono salah satu anggota BHP kepada media ini, bahwa akan secepatnya mengajukan pengunduran dirinya secara tertulis yang akan disampaikan ke pihak Kecamatan Pagelaran.
“Secepatnya saya juga ikut mengundurkan diri dari kepengurusan BHP, keputusan ini sudah saya pikirkan matang-matang, selama ini BHP dengan pemerintah Pekon tidak pernah sejalan,”keluhnya.(red)
