BERITA TERKINILAMPUNGLampung Timur

Diduga Modus Beli seragam oknum KS SMPN 1 Pekalongan pungut Sertifikasi Guru 300 rb

Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya

LAMPUNG TIMUR | Puluhan guru yang mengajar di SMP N 1 Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur diduga menjadi korban pemotongan tunjangan Sertifikasinya yang di lakukan oleh Oknum Kepala Sekolah setempat, Rabu (30/10/2019).

Pemotongan tunjangan Sertifikasi itu sendiri sebesar 300 ribu per-gurunya, dengan dalih untuk membantu pembuatan seragam Drumband Murid disekolah setempat.

Saat diwawancarai melalui Telfon, guru yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan,

“iya ada, itu di potong Rp300 ribu, ya hanya kemaren saja katanya untuk membantu baju Drumband, karena biaya pembuatannya semuanya itu 26 juta, jadi dibantu dengan potongan tadi (tunjangan Sertifikasi guru, red),”ujar guru yang mengajar di SMP N 1 Pekalongan.

Baca Juga :  Sekjen PDIP Hasto Kristianto Sambangi DPC PDIP Tulang Bawang

Menurut keterangan guru, hasil dari pemotongan itu sendiri terkumpul kurang lebih berkisar Rp10 juta, sedangkan kekurangannya akan menggunakan uang kas sekolah.

“Dari 35 orang terkumpul sekitar Rp10 jutaan, kemudian sisanya, waktu itu katanya Bu Ida dari dana kas lah gitu, karena ada uang-uang yang tersisa dari beberapa anggaran mungkin gitu kan,” lanjutnya.

Sebagian besar guru menyesalkan pemotongan tunjangan Sertifikasinya, dan sebelumnya belum pernah terjadi pemotongan tunjangan Sertifikasi guru.

“Sebagian besar ya menyesalkan, karena kita sudah lama dan sudah banyak yang tua-tua ya mas, belum pernah memang terjadi ada pemotongan apapun keadaannya sekolah itu, apapun kebutuhan nya itu biasanya dicarikan jalan sendiri oleh pimpinan, bukan dengan cara-cara seperti ini,” keluhnya.

Baca Juga :  Sucipto anggota DPRD fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Pesawaran Dikabarkan Meninggal Dunia

Sedangkan, dana hasil pemotongan dari 35 guru itu sendiri diserahkan langsung oleh Oknum kepala sekolah SMP N 1 Pekalongan

“Langsung ke kepala sekolah waktu itu,”singkat guru yang tidak mau disebutkan namanya.

Sementara itu, saat ingin dikonfirmasi Kepala Sekolah melalui sambungan telepon pribadinya terkait dugaan-dugaan pungutan liar yang terjadi di Sekolah SMP N 1 Pekalongan, Kepala Sekolah tidak mau menanggapinya, justru panggilan telfon Wartawan langsung ditutup olehnya. (Tim/red)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *