BREAKING

Kamis, April 18, 2024
Bandar LampungBERITA TERKINILAMPUNG

Gubernur Lampung Bersama Kapolda Lampung Cek Langsung Antisipasi Covid-19 di Pelabuhan Panjang

Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya
BANDAR LAMPUNG | Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Kapolda Lampung mengecek langsung kesiapan antisipasi Covid-19 di area maritim Pelabuhan Panjang, di Lapangan Dermaga Kapal Ro-Ro Pelabuhan Panjang, Selasa 7 April 2020.
Gubernur Arinal minta agar penanganan corona di Pelabuhan Panjang dilakukan ketat agar perekonomian Lampung tidak terganggu.
“Saya mengingatkan penanganan corona ini kita harus ketat, tetapi ekonomi kita tidak boleh terganggu,” ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Gubernur Lampung, Arinal DJunaidi mendengarkan secara langsung kesiapan dari PT. Pelindo II/IPC Cabang Panjang bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang dan Kantor Bea Cukai Bandar Lampung.
Gubernut Arinal mengatakan “Pelabuhan Panjang selain sebagai pemberhentian penumpang, juga alat angkut ekpor maupun impor komoditi Provinsi Lampung, agar bagaimana melakukan deteksi dan petugas Pelabuhan Panjang juga harus berpakaian aman”.
“Oleh karena itu penyeberangan antar pulau jalan terus, ekspor harus lebih ditingkatkan dan ternyata beberapa komoditi kita meningkat karena memang saya genjot dari awal seperti lada, kopi dan lainnya. Ini jangan sampai terganggu akibat hal-hal yang tidak menguntungkan,”ujar Arinal.
Gubernur Arinal Djunaidi menyebutkan bersama dengan Forkopimda Provinsi Lampung juga akan ikut membantu melakukan pengamanan di area Pelabuhan Panjang.
“Dimana di sini harus diperketat jangan sampai banyak masyarakat masuk yang tidak berkepentingan,” ujarnya.
Gubernur Arinal juga menyampaikan apresiasi semua pihak yang terlibat di Pelabuhan Panjang sesuai dengan protap dan menyiapkan protokol kesehatan.
“Saya yakin apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman semua di pelabuhan dengan keterlibatan semua unsur ini berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Arinal mengatakan “jika ini dilaksanakan maka telah memberikan kontribusi terhadap kebijakan pemerintah prihal penanganan corona”.
“Bila perlu dalam waktu yang tidak lama, corona sudah punah dari Indonesia,” ujarnya.
Arinal menyebutkan selain kunjungannya di Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni, juga akan meneruskan melakukan pengecekan di Bandara Radin Inten II, Stasiun Kereta Api Tanjungkarang dan Terminal Rajabasa. “Kita harus terus besinergi dan saling berkoordinasi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala KSOP Kelas I Panjang Andi Hartono mengatakan bahwa Pelabuhan Panjang sudah melakukan sosialisasi terkait dengan bagaimana penanganan Covid-19 sejak bulan Januari 2020.
“Kita sudah membuat surat edaran dan SOP kesepakatan semua stakeholder yang ada di Pelabuhan Panjang karena ini untuk kebaikan kita semua,” ujar Andi.
Andi menegaskan bahwa KSOP melarang ABK untuk turun di Pelabuhan Panjang. “Saya larang semua ABK turun di Pelabuhan Panjang dari semua kapal, untuk kebutuhan ABK itu bisa dilayani dari agen,” ujarnya.
Andi menuturkan Pelabuhan Panjang tetap beroperasi dan tidak ada larangan untuk kegiatan Ekspor.
“Kami tetap beroperasi tidak ada larangan untuk Ekspor, semua standar protokol kesehatan kami lakukan disini. Insya Allah semua tetap berjalan disini, kita beri semangat kepada teman-teman, tidak boleh sampai menghambat logistik, semua harus lancar dan berjalan,” ujarnya.
General Manager PT. Pelindo II/IPC Cabang Panjang Drajat Sulistyo mengatakan Pelabuhan Panjang sejak bulan Januari terus menangani dan menyediakan fasilitas baik untuk customer maupun internal Pelabuhan Panjang.
Drajat mengatakan”Kami juga menyediakan ruang isolasi baik diarea kantor maupun dilapangan”.
Pelindo II juga telah memberlakukan work from home (WFH) bagi para pegawai sampai 70 persen ujar GM Pelindo II/IPC Cabang Panjang.
“Kita juga melakukan WFH hampir 70 persen karyawan kami, karena Pelabuhan Panjang saat ini satu-satunya pelabuhan yang sudah menerapkan digitalisasi, jadi customer kami larang untuk ke pelabuhan namun untuk operasi lapangan kami sangat protektif bekerjasama dengan KKP untuk protokol kesehatan,” katanya.
Drajat juga menyebutkan bekerjasama dengan Forkopimda melakukan keliling untuk mengedukasi hampir setiap waktu tentang bahaya corona.
“Termasuk Kapal Ro-Ro yang masuk untuk dilakukan pengecekan bersama dengan KKP setelah itu barulah bisa turun. Semua disini di wajibkan memakai masker,” ujarnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung Esti Wiyandari mengatakan “semua unsur insan kemaritiman di Pelabuhan Panjang semua bersinergi dalam memerangi Covid-19”.
“Kami semua berkomitmen untuk menjaga kesehatan terutama dilingkungan Pelabuhan Panjang, karena Pelabuhan Panjang ini adalah salah satu pintu masuk terhadap barang atau komoditas di Lampung,” ujar Esti.
Esti mengatakan terkait impor, Bea Cukai melakukan pemeriksaan yang selektif terkait dengan asal barang, terutama barang-barang yang berasal dari China.
Esti mengatakan “Terkait ekspor, kita tetap jalan dan tidak ada larangan sama sekali karena ekspor adalah bagian dari penggerak roda perekonomian di Provinsi Lampung. Anggota kami yang dilapangan tetap kita lengkapi dengan pengamanan untuk melakukan tugasnya”.
Pada kesempatan yang sama,Kepala KKP Kelas II Panjang R. Marjunet mengatakan para petugas KKP yang memakai APD disiapkan untuk khusus penanganan PDP.
“Jika ada penumpang atau kru kapal yang berstatus PDP mereka yang tangani kemudian diantara mereka juga sudah disiapkan untuk tim tindaklanjutnya. Kita mempunyai lebih dari 20 orang,” ujar Marjunet.
Menurut Marjunet dalam penanganan Covid-19, Pelabuhan Panjang sendiri semuanya sudah tertara rapih termasuk kapal penumpang dari Tanjung Priok ke Pelabuhan Panjang.
“Semua kapal yang datang merapat ke Pelabuhan Panjang tidak langsung merapat tetapi disediakan area zona karantina sekitar 4 mil dari titik disini,” katanya.
Marjunet menuturkan KKP juga melakukan pencatatan, pendataan dan notifikasi semua para pendatang.
“Kami mencatat, mendata dan menotifikasi semua pendatang terutama yang beresiko menjadi OTG dan ODP. Hasil catatan kami selama 24 jam disemua titik masuk, kami laporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,” ujarnya.

Penulis : (Marliadi)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *