BREAKING

Selasa, April 16, 2024
BERITA TERKINIDaerahLAMPUNGPringsewu

Harga Kedelai Melonjak, Pengrajin Tahu di Kabupaten Pringsewu Mengeluh

Gemalampung.com | Fakta, Akurat Dan Terpercaya

PRINGSEWU | Melonjaknya harga kedelai dikeluhkan oleh pengrajin tahu di Kabupaten Pringsewu.

Bagaimana tidak, harga kedelai impor yang biasanya per kilo hanya 7 ribu rupiah, kini mencapai 9.800 rupiah.

Winarto (45) salah seorang pengrajin tahu di Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, mengatakan, kenaikan harga kedelai membuat usaha tahu yang dijalaninya selama hampir 20 tahun hampir gulung tikar.

“Pembeli tidak mau tahu kalau harga kedelai sedang melonjak Mbak. Jadi saya bingung, kalau harga tahu ini saya naikin, pembeli pada protes. Apalagi kalau ukuran tahu dibuat lebih kecil, juga diprotes,” kata Winarto.

Sementara, keberadaan kedelai lokal saat ini pun sulit ditemukan. Untuk kisaran harga kedelai lokal pun mencapai 9 ribu rupiah per kilogram.

“Pemerintah nyuruh pakai kedelai lokal, tapi stoknya mana? , apalagi kualitas tahu hasil kedelai lokal itu gak sebagus kedelai impor,” ungkapnya.

Baca Juga :  DWP Metro Melaksanakan Lomba Paduan Suara Dalam Rangka HUT ke-XX Dharma Wanita Persatuan

Biasanya, dalam sehari Winarto mampu memproduksi sebanyak 70 kilogram, akan tetapi, imbas kenaikan harga kedelai membuatnya harus mengurangi jumlah produksi tahu miliknya.

“Yang tadinya sehari saya bisa bikin 10-20 ribu tahu, sekarang hanya mampu 5 ribu tahu saja. Dan harga pun saya tetap jual 200 rupiah per bijinya,” tambahnya.

Akibat kenaikan harga kedelai pun, saat ini Winarto menjalani usaha tahu miliknya tanpa dibantu karyawan.

“Ya mau gimana Mbak, saya nggak sanggup gaji karyawan lagi kalau harga kedelai naik, ini saja keuntungan benar-benar ngepres buat masak dan jajan anak aja,” kata dia.

Terpisah, Kadiskoperindag Kabupaten Pringsewu Bambang Suhermanu saat ditemui di ruangannya mengatakan, kenaikan harga kedelai memang karena di sini tidak ada petani maupun distributor kedelainya.

“Kami sudah memantau memang harga kedelai naik. Ya karena memang di sini tidak ada distributor kedelai dan kalaupun ada petani kedelai itu hanya sedikit, karena petani hanya menanam dengan tumpang sari saja,” kata Bambang.

Baca Juga :  Camat Lambu Kibang Lakukan Upaya Pencegahan Covid-19

Berdasarkan hasil pantauan Diskoperindag , dari enam pasar yang ada di Kabupaten Pringsewu, kisaran harga kedelai impor antara 10-12 ribu per kilonya.

“Ini kewenangan provinsi yang bisa menegur distributor menyangkut melonjaknya harga kedelai. Kami berharap, semoga nantinya Pemerintah Pusat bisa menggulirkan bantuan modal kepada para pengrajin agar usahanya tetap berjalan,” tambahnya.

Selain itu, Bambang mengatakan, kepada para pengrajin tahu maupun tempe di Pringsewu agar tetap semangat menjalankan usahanya.

“Kalaupun itu tidak ketemu dengan modal dan penjualan, cari solusi yang lain. Karena masih banyak peluang usaha lain sambil menunggu harga kembali stabil,” pungkasnya.

Penulis : (Red)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *