LAMPUNG TIMUR | Ironis sekali, bagaimana tidak, sebuah pembangunan jalan Rabat beton di wilayah Dusun satu Desa Adirejo kecamatan Pekalongan kabupaten Lampung Timur yang bisa dibilang baru seumur jagung menuai masalah bagi warga sekitar lingkungan setempat, karena menimbulkan debu yang sangat mengganggu jika dilalui kendaraan dan dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
Dengan inisiatif, guna menyelamatkan jalan yang dianggap penting, maka warga yang berada didepan jalan tersebut, lalu melapisinya memakai adukan semen dengan tujuan agar pasir dan campuran semen di awal pembangunan, yang diduga jauh dari standar mutu dapat di pergunakan lebih lama lagi.
Jalan Rabat Beton yang dilapisi warga yang disebabkan rompel dan berdebu. Dituturkan oleh Salah satu warga yang enggan di sebutkan namany pada awak media.
“jalan rabat tersebut baru saja dibangun saat hari Raya yang lalu, namun saat ini kondisinya sangat nemprihatinkan, terutama pada kesehatan kami pak, sebab, kalau dilalui motor saja debu dari pasir bahan jalan rabat ini berterbangan hingga masuk kedalam rumah ini sangat menggangu.” pungkasnya.
Dari pantauan media ini dilapangan, buruknya pembangunan jalan yang menggunakan Dana Negara melalui program Dana Desa, jalan dengan panjang volume 168 x 3. Meter dengan menghabiskan biaya tujuh puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh tiga ribu rupiah (Rp.79.363.000,_) tersebut, diduga pada mutu kwalitasnya sangat jauh dari standar dari sebuah bangunan jalan beton, menurut secara umum berstadar minimal K 350.
Di estimasikan jika dengan panjang jalan sebagaimanna di depan kediaman Kades Danar yaitu, panjang168 x 3 = 504 meter. sedangkan per 1 kubik adukan semen 3 2 1 dapat digunakan untuk 6,5 meter, dengan harga satuan per kubik 956.000,_.
Kesimpulan pembangunan jalan beton dengan ukuran 168 x 3 meter tersebut, jika dihitung dengan standar K 250 dapat menelan dana Rp.46.518. 000, jadi dugaan selisih nilai pada plang anggaran yang tertera yakni Rp. 79.363.000 adalah sekitar Rp.32. 845.000.
Tak dibayangkan, jika didepan kediaman sang Kepala Desa setempat saja sedemikian rupa, besar dugaan bagaimana di Dusun lainya,apakah seluruhnya memenuhi standar mutu, dan sesuai dengan rancangan bangunan, tentu hal ini selayaknya menjadi perhatian khusus dinas terkait atau badan yang menangani pembanguna dengan menggunakan anggaran Dana Desa. (Red)
1,818 total views, 2 views today