BREAKING

Sabtu, April 20, 2024
BERITA TERKINIDaerahLAMPUNGPringsewu

Keberadaan Pengelolaan Air Kerawang, jadi Dilema bagi Pihak Pekon Ambarawa Timur

Gemalampung.com | Fakta, Akurat Dan Terpercaya

PRINGSEWU | Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, terkenal dengan icon “air Karawang”.

Keterangan foto : Rokhmat, Kakon Ambarawa Timur.

Sejak tahun 1995 lalu, khasiat air Karawang diyakini mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, membuat warga berduyun-duyun mendatangi tempat tersebut.

Satim, tokoh masyarakat setempat mengatakan, keajaiban air Karawang pada saat itu yang dikonsumsi oleh seorang warga penderita penyakit kencing batu secara terus menerus, dan alhasil sembuh.

“Sejak saat itu, dari mulut ke mulut, banyak warga dari kabupaten sini bahkan dari luar kabupaten yang memiliki penyakit tertentu minum air Karawang ini, dan memang mereka mengaku sembuh setelah mengkonsumsinya,” kata Satim, Kamis (4/2/2021).

Sejak saat itu, di tahun 1995, warga setempat yang berada di Dusun 1, RT 1, mengebor sumur mereka, dan berjualan air Karawang ini.

“Kami jual per derigen. Itu dulu kalau yang biasa kami jual seribu rupiah per derigen. Sedangkan air Karawang yang sudah disterilkan bisa sampai dua ribu rupiah,” tuturnya.

Baca Juga :  Pernah di Pondok Pesantren, Paslon Walikota dan Wakil Walikota Metro Wa-Ru Hafizh Al-Qur'an

Terpisah, Kepala Pekon Ambarawa Timur Rokhmat mengatakan, saat ini ada 27 pengelola yang menjual air Karawang tersebut.

Akan tetapi , sangat disayangkan, keberadaan pengelolaan air Karawang yang menggunakan sumur bor tersebut merusak fasilitas jalan, dan lingkungan sekitar.

“Pengelola air Karawang ini mengebor tanah sendiri. Tapi dia tidak sadar kalau air itu milik seluruh masyarakat. Kadang sumur galian warga kering karena keberadaan air sumur bor,” kata dia, Kamis (4/2/2021).

Selain itu, kata dia, keberadaan pengelola air Karawang tersebut tidak memberikan keuntungan potensi aset desa (PAD) sama sekali ke pihak pekon.

“Kalau dulu, sebelum saya jadi kakon di sini, hasil dari penarikan uang ke pengelola-pengelola tersebut bisa membeli tanah desa, dan tanah puskesmas,” lanjutnya.

Padahal, ia menilai, seharusnya pengelolaan air Karawang bisa dikelola oleh Pekon melalui BumDes.

“Dulu ada miss komunikasi dengan pengelola air Karawang, sehingga pengelola air Karawang sudah tidak mau memberikan income ke pekon. Karena kabupaten menilai itu pungli. Dari itulah beberapa tahun sudah tak ada income ke pekon,” lanjutnya.

Baca Juga :  Belanja Kendaraan Roda Dua, Diduga Bendahara Apdesi Pugung Tilep Dana Ratusan Juta

Lebih lanjut ia mengatakan, jika sesuai keinginan Bupati Sujadi beberapa waktu lalu, keberadaan icon air Karawang ini seharusnya dikelola oleh BumDes, yang nantinya memproduksi air mineral kemasan yang bisa dikonsumsi khususnya warga Kabupaten Pringsewu.

“Apalagi kadar air (PH) air Karawang ini lebih bagus dari air mineral kemasan bermerk lainnya. Dan itu sudah pernah diperiksa oleh Dinas Kesehatan dulu,” ucap dia.

Sehingga, kedepannya Rokhmat berharap, BumDes Pekon Ambarawa Timur bisa mengelola air Karawang menjadi air kemasan.

“Tapi itu, kami terkendala dengan modal.
Harga alatnya saja sampai Rp705 juta. Sedangkan masih banyak izin yang perlu diselesaikan seperti izin halal, juga BPOM,” pungkasnya.

Berdasarkan hasil penelusuran media ini, jalan yang melalui tempat pengelolaan sumur bor ini rusak parah, apalagi ditambah musim penghujan saat ini, jalan berlubang cukup dalam, dan sangat licin.

Penulis : (Tim/Red)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *