Gemalampung.com, Lampung Timur – Keratuan Darah Putih Melinting, Lampung Timur Nurhalim Minak Gejalo Ratu meminta agar jangan sembarangan memberikan gelar adat kepada siapa pun, Bahkan pejabat yang sedang berkuasa sekalipun. Terkesan saat ini adat diperalat untuk digunakan segelintir orang yang mau maju dI Pilkada Pilgub lampung tahun 2018 tahun depan.

” kemana orang orang yang diberi gelar adat kemarin kemarin. Apakah yang sudah diberikan mereka ( yang diberi gelar adat, Red) kepada kepedulian dan kemajuan adat istiadat khususnya adat Sai Batin,” ujar Nurhalim Minak Gejalo Ratu.
Hal itu dikatakan oleh Nurhalim Minak Gejalo Ratu keturunan tertua Keratuan Darah Putih Melinting saat ini di sela sela silaturahmi dengan Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong di Gedung Dalom Kerajaan Sekala Brak. Gotongroyong, Bandarlampung, Minggu (28/5/17).

Keratuan Darah Putih Melinting dan Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak sama-sama beradat Lampung Saibatin.

Sementara Berlian Marga gelar Panglima Elang Berantai dari Kepaksian Pernong Wilayah Selatan, Wayhandak, Lampung Selatan, menyambut kedatangan Minak Gejalo Ratu, pewaris Keratuan Darah Putih Melinting, Kabupaten Lampung Timur. Mereka masing-masing didampingi para petinggi adatnya.

Baca Juga :  Hadir di Ultah ke 141 Desa Gunung Sugih Besar: Bupati Zaiful Minta Balai Adat Segera Dibangun

Panglima Elang Berantai didampingi Raja Niti Alam dan Humas Kerajaan Sekala Berak. Raja Niti Alam adalah salah satu raja jukkuan Kerajaan Sekala Brak.Nurhalim Minak Gejalo Ratu didampingi Dalem Sampurnajaya dan beberapa pembesar adat Keratuan Darah Putih Melinting.

Marga Keratuan Darah Putih Melinting dan Kerajaan Sekala Brak paksipak kepaksian pernong bersilaturahmi guna menjaga dan mempertahankan kemurnian adat yang telah diwariskan sejak ratusan tahun sebagai pemersatu hingga anak cucu.yang Merupakan keharusan, kata Nurhalim Minak Gejalo Ratu, agar adat istiadat dapat ikut memupuk “akhlakul qorimah’ atau akhlak yang mulia masyarakat.

Kerajaan Sakala Brak sepakat dan bahagia dapat bersilaturahmi dengan sesama pewaris adat Saibatin. ” Kami bahagia bisa bersilaturahmi dengan saudara kami yang kebetulan satu pakem adat Saibatin,” kata Panglima Elang Berantai.

Baca Juga :  Pasangan Nenek dan Cucu Diduga Lakukan Penipuan Dengan Alasan Umroh

Lanjutnya, soal pemberian gelar sepakat harus tetap berpegang pada pakem, tata titi, adat yang memang telah diwariskan sejak ratusan tahun lalu.

Jika melenceng dari aturan adat, sebetulnya kasian kepada yang diberi “adok” atau gelar dan demikian juga dengan si pemberi gelar. Kedua pihak seharusnya saling waspada, introfeksi diri baik pemberi maupun penerima, agar tak malah membuat malu diri sendiri.Ā yang akhirnya justru akan menurunkan nilai dan noma2 luhur adat tersebut. “Pemberian gelar adok itu ada aturannya, pakem, atau tata titinya, tak boleh sekehendaknya saja,” ujar Panglima Elang Berantai.

Dia berharap dengan adanya silaturahmi dengan sesama pemuka adat Saibatin dapat semakin menguatkan hubungan silaturahmi sehingga masalah-masalah yang terkait tata titi adat.dapat di bahas secara khagom mufakat ”
“Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” ujarnya.**(Red)

 3,467 total views,  8 views today

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here