Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya
TULANG BAWANG BARAT | Lintas komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) meminta pihak penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Negri (Kejari) Tulang Bawang (Tuba) dan Polres Tubaba untuk memproses dua bangunan Irigasi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat yang di kerjakan oleh pihak ketiga pada tahun anggaran 2019 yang menelan anggaran hingga milyaran rupiah.
Hal itu berdasarkan hasil peninjauan DPRD Tubaba diantaranya Paisol.Sh ketua komisi III, Wawan irawan sekretaris komisi III, dan Gito As komisi II, serta Joko kuncoro Wakil ketua II DPRD Tubaba yang menilai kedua pekerjaan irigasi tersebut bobrok dan dinilai gagal dalam perencanaan. Kamis (6/2/2020).
Pembangunan irigasi tersebut diantaranya irigasi Way Jualow yang terletak di Tiyuh Terang makmur, Kecamatan Gunung Terang senilai sekitar 1,8 Milyar rupiah dikerjakan oleh Cv.Rias Gunung Katun dan peningkatan jaringan irigasi Way Bujung Sari Marga yang terletak di Tiyuh Bujung Sari Marga, Kecamatan Pagardewa dengan nilai 1,2 Milyar rupiah dikerjakan oleh Cv.Cakrawalaconstruct.
“Saya meminta pihak penegak hukum dalam hal ini Kejari Tuba dan Polres Tubaba untuk melihat serta memproses pekerjaan tersebut, karena pekerjaan ini sudah parah dan tidak ada manfaatnya, hanya menghambur-hamburkan uang negara saja,”pinta Paisol ketua komisi III DPRD Tubaba saat peninjauan kelokasi proyek. Kamis (6/2/2020)
Paisol, menilai kedua pekerjaan tersebut dinilai gagal dalam perencanaan yang mengakibatkan tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Bahkan dirinya juga menuding pihak PUPR lalai dalam pengawasan hingga menerima pekerjaan yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat sekitar.
“Selain kesalahan pihak ketiga pada saat pekerjaan itu berlangsung, hal ini juga menjadi kesalahan mutlak pihak Dinas PUPR Tubaba dalam hal ini konsultan perencana dan pengawasan yang seharusnya dapat mengawasi serta menilai pekerjaan tersebut sebelum diserah terimakan, seharusnya jika pekerjaan itu tidak sesuai pihak PUPR tidak menerima pekerjaan tersebut, saya meminta pihak PUPR Tubaba juga dapat meninjau kembali kelokasi pekerjaan tersebut agar hal seperti ini tidak terjadi kembali kedepan, “tegas Paisol.
Soalnya, sambung Paisol, Terlihat kedua bangunan irigasi yang bernilai milyaran itu sudah mulai retak dan pecah meskipun baru selesai dikerjakan, bahkan parahnya bangunan irigasi tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena saluran irigasi lebih rendah dibandingkan sawah yang mau di aliri air, akibatnya sawah sekarang kering, jadi tidak ada manfaatnya pembangunan itu,”beber Paisol.
Penulis : (Wawan)
911 total views, 2 views today