BERITA TERKINIDaerahLAMPUNGPringsewu

Kurma Paris: Destinasi Wisata Kuliner Malam bagi Masyarakat Pringsewu

Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya
PRINGSEWU | Masyarakat Pringsewu kini mempunyai pilihan salah satu destinasi wisata kuliner malam. Yaitu, kuliner malam Paris yang jika disingkat adalah “Kurma Paris”.
Bertempat di antara RT 01 dan RT 02 Kelurahan Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu, Kurma Paris yang baru di grand openingkan malam tadi ramai dikunjungi masyarakat, Sabtu (18/1/2020).
Hamdan Kartubi, salah satu tokoh masyarakat Pajaresuk yang juga merupakan penggagas adanya Kurma Paris mengatakan, kehadiran Kurma Paris sebagai salah satu destinasi wisata kuliner untuk masyarakat Pringsewu yang ingin mencicipi jajanan tradisional.
“Kurma Paris hadir di tengah-tengah masyarakat Pringsewu sebagai salah satu tempat tujuan masyarakat untuk malam mingguan,” ujarnya.
Dibukanya Kurma Paris ini juga sebagai ajang silaturahmi antar warga RT setempat dengan membuka usaha masyarakat yang menyediakan kuliner-kuliner tradisional yang tidak mengandung bahan pengawet.
Sebanyak 47 pedagang yang berasal dari RT 01 dan RT 02 , Kelurahan Pajaresuk, yang menyediakan kurang lebih 90 jenis makanan dan minuman tradisional.
Kemudian untuk harga pun sangat terjangkau bagi masyarakat. Karena harga maksimal yang dijual adalah 5000 rupiah.
“Makanan dan minuman tradisional yang dijual di Kurma Paris ini dijual dengan kisaran harga 1000-5000 rupiah. Jenis makanan dan minumannya diantaranya adalah cenil, genthuk lindri, wedang jahe, kopi paris, wedang secang, wedang uwuh, tiwul, klepon, combro, lupis, awek-awek, surabi, geblek, lemang tapai, tapai dan oyek,” terang Hamdan.
Rencananya, Kurma Paris ini akan dibuka setiap Sabtu Malam, sejak pukul 5 sore sampai pukul 10 malam. Selain menghidupkan kembali kuliner Nusantara, Kurma Paris juga sebagai ajang nostalgia pada masa kanak-kanak dengan menyediakan berbagai permainan tradisional seperti dakon dan engklek yang sudah mulai ditinggalkan oleh kaum millenial.
“Kedepannya kami akan adakan lomba-lomba anak-anak yang kreatif, seperti lomba nari, baca puisi, atau apapun yang sifatnya pengembangan inovasi budaya kita,” beber Hamdan.
Sementara itu, Sekretaris Disporapar Kabupaten Pringsewu, Suchairi Sibarani, yang turut hadir pada grand opening Kurma Paris berharap akan muncul lagi destinasi wisata kuliner di tempat lain sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.
“Antusias masyarakat sangat baik dan mudah-mudahan ini jadi pilihan masyarakat Pringsewu buat bermalam mingguan. Harapan saya ini akan konsisten berlanjut,” ungkap Suchairi.
Berdasarkan pantauan gemalampung.com, sebelum Kurma Paris resmi dibuka oleh Wakil Bupati Fauzi, sejak pukul 8 malam, jajanan tradisional yang dijual sudah laris manis dibeli oleh para pengunjung yang datang. Salah satunya yang diburu oleh pengunjung Kurma Paris adalah makanan tradisional oyek.
Deriyanto, salah satu penjual makanan berbahan dasar singkong olahan atau yang disebut tiwul. Pada malam Minggu pertama di Kurma Paris ia membuat 4 kilo nasi tiwul untuk dijual. Deriyanto yang biasanya hanya jualan by order saja, dengan adanya Kurma Paris ini dia bisa mengantongi keuntungan dua kali lipat.
“Saya jual tiwul original, dan tiwul legit Mbak, bahannya dari gula aren murni. Kemudian ada tiwul yang tanpa menggunakan parutan kelapa, ini saja jual dari harga 3-5 ribu rupiah. Alhamdulillah sudah dari tadi habis dagangan saya Mbak,” kata Deriyanto.
Selain Deriyanto, Muhammad Rifky yang merupakan pelajar kelas 2 SMA dan baru kali pertama berdagang aneka jenis kopi ini sangat senang karena dengan mengasah bakat entrepreneur sebagai pedagang, ia juga bisa menambah uang jajan sekolah.
“Saya jualan minuman tradisional Mbak, ada wedang uwuh, dan juga aneka kopi seperti V60, americano, dan kopi susu,dan vietnam drip yang saya pelajari secara otodidak dan hanya mengkonsumsi secara pribadi. Saya seneng sih ada Kurma Paris ini, karena bisa nambah buat uang jajan saya,” tandasnya.
Penulis : (*Nga)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *