BREAKING

Jumat, April 19, 2024
BERITA TERKINIDaerahLAMPUNGTulang Bawang

Mengaku Dianiaya, Dua Wartawan di Tulang Bawang Saling Lapor

Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya
TULANG BAWANG | Junaidi Romli, wartawan media online Galang Nusantara.id di Kabupaten Tulang Bawang, mengaku dianiaya dan diancam oleh oknum preman berinisial HR yang diduga disewa oleh pihak Dinkes Kabupaten Tulang Bawang.
Dugaan penganiayaan berawal dari pemberitaan miliknya di media online Galang Nusantara.id yang berjudul “RSUD Menggala dan Dinkes Terkesan Lalai” pada beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Junaidi menjelaskan, kronologi kejadian pelecehan yang dialaminya bermula dari dirinya dipaanggil melalui via telepon oleh oknum preman HR tersebut, Kamis 27 Agustus 2020 sekira pukul 12.50 wib untuk mengajak bertemu.
Setibanya di kantor Dinkes pukul 13.00 wib, Junaidi langsung masuk ke dalam ruangan Sekertaris Dinkes Lasmini bersama HR .
“Saya datang sesuai dengan panggilan oknum preman Dinkes, akan tetapi sampai di kantor Dinkes, saya tidak menduga sampai dikurung dalam ruangan dan dibekap dalam ruangan. Sontak saja saya menjerit untuk meminta pertolongan dan mencari celah untuk lepas dari bekapan oknum preman itu,” ungkap Junaidi.
Akibatnya, peristiwa yang dialaminya tersebut membuat dirinya trauma dan ketakutan akan bahaya yang mengancam dirinya serta keluarganya.
“Saya khawatir akan keselamatan diri saya serta keluarga, mengingat saat kejadian oknum preman tersebut sempat mengancam akan membunuh saya,” bebernya.
Atas kejadian tersebut yang melecehkan diri dan profesinya, Junaidi kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Tulang Bawang dengan surat nomor: STTLP/B-209/VIII/2020/LPG/RESTUBA.
Terpisah, Sekretaris Dinkes Tulang bawang Lasmini membenarkan jika meminta HR untuk memanggil Junaidi lantaran keduanya saling kenal dikarenakan dirinya hendak klarifikasi berita.
“ Saya memang meminta saudara HR untuk menghubungi junaidi untuk diklarifikasi berita tersebut,namun saudara Junaidi tidak terima. Dia berdiri lalu membentak saya yang duduk di hadapannya,” kata Lasmini.
Pada saati di dalam ruangannya, lanjut Lasmini, Junaidi diajak keluar oleh HR.
“Namun yang bersangkutan malah berteriak-teriak minta tolong,” jelasnya.
Sekretaris Dinkes Tuba itu juga menyangkal terkait aksi premanisme di kantornya.
“Tidak ada penyekapan atau ancaman pembunuhan di ruangan saya seperti yang ramai diberitakan,” tambahnya.
Senada dengan Lasmini, HR yang dianggap sebagai oknum preman tersebut membantah dirinya bukan preman sewaaan Dinkes.
“Kalau dikatakan preman saya sendiri kaget, baca banyak berita bahwa saya preman yang di bayar Dinas Kesehatan, dan pekerjaan preman sendiri saya tidak tau seperti apa jangankan membunuh menganiaya belum pernah selama ini,” ucap HR.
HR juga membenarkan bahwa dirinya dimintai tolong oleh Sekretaris Dinkes Tuba untuk menghubungi Junaidi dan menyuruh yang bersangkutan datang ke kantor Dinkes.
“Memang benar saya yang menghubungi sodara Junaidi, karna saya diminta tolong Ibu Sekretaris. Makanya saya disuruh hubungi Junaidi karena saya kenal dengan dia,” tutur HR.
Akan tetapi, menurut cerita HR, kedatangan Junaidi malah membuat suasana kisruh. Bahkan Junaidi sempat membentak Lasmini.
“Niat saya kan ingin melerai, karena melihat sekretaris ketakutan, tapi malah tangan ngipas (nangkis dengan secara cepat) dan marah-marah sama saya dan seketika itu saya bacakan ayat kursi malah dia minta tolong-minta tolong akhirnya saya makin panik juga,” terang HR.
Untuk diketahui, HR juga sebagai jurnalis dari media Ring1.id, yang menurutnya kehadirannya di lingkup dinas tersebut dalam kepentingan yang sama. Namun dirinya juga merasa terancam dan di lukai ada saat melerai kejadian tersebut, seusai nya dirinya juga melaporkan hal tersebut dengn Nomor: STTLP/B-211/VIII/LPG/RESTUBA.
“Kalau bicara kehadiran saya, yang jelas selama ini saya juga punya profesi yang sama, dan punya kepentingan yang sama. Niat saya melerai, tapi malah dituduh preman dan dilaporkan telah melakukan penganiayaan, padahal saya yang teruka dalam peristiwa itu,” pungkas HR.
Penulis : (Toha)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *