BERITA TERKINILAMPUNGPringsewu

Pembangunan Pekon DD 2018 Di Borongkan, Inspektorat Akan Panggil Kakon Neglasari

PRINGSEWU | Persoalan Pekon Neglasari Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu terkait Pelaksanaan Pembangunan pekon dengan alokasi Dana Desa tahun 2018  pada kegiatan pembangunan Talut Penahan Tanah (TPT) dan Pembangunan Siring Drainase dugaan kuat upah tenaga kerjanya yang tidak sesuai bahkan juga dengan sistim dikerjakan secara diborongkan.

Menurut petunjuk teknis dalam pelaksanaan pembangunan dari alokasi dana desa tahun 2018 harus secara Padat Karya Tunai, artinya dalam pelaksanaan harus menggunakan banyak tenaga kerja lokal dan upahnya pun harus dibayarkan secara harian atau mingguan. Namun kenyataan di lapangan sangat jauh berbeda, hanya memperkerjakan sedikit tenaga kerja bahkan juga menggunakan tenaga kerja dari luar Pekon Neglasari.

Baca Juga :  Pisah Sambut Kajari Lampung Timur: Bupati Harapkan Jajaran Forkopimda Kompak

Menanggapi hal tersebut irban 1 Dwirman saat dikonfirmasi melalui via telepon seluler mengatakan Rabu (24/10), inspektorat akan segera berkoordinasi dengan pihak Pekon atau segera memanggil Kakon untuk dilakukannya pemeriksaan terkait pelaksanaan pembangunan Dana Desa Tahun 2018.

“Kita akan tindak lanjuti dan akan berkoordinasi terlebih dahulu apa yang menjadi temuan oleh kawan-kawan media terkait dugaan dalam pelaksanaan pembangunan Pekon Neglasari yang tidak sesuai dengan petunjuk, salah satu bentuk kordinasinya akan kita panggil Kepala pekon Neglasari secepatnya”pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dari pantauan tim media dilapangan Jum’at (12/10) , diungkapkan oleh Ari salah satu tenaga kerja tukang pada pelaksanaan Pembangunan Siring Drainase Pekon Neglasari, mengaku dalam pelaksanaan pembangunan tersebut hanya memperkerjakan 3 (tiga ) orang tenaga kerja saja. Selain itu, upah tenaga kerjanya dengan cara sistim diborongkan yang ditawarkan langsung oleh tim Pelaksana kegiatan.

Baca Juga :  SMK N 1 Way Kenanga Gelar Kegiatan IN House Training

“Kami satu rombongan hanya 3 orang saja mas yang kerja, mulai dari penggalian tanah sampai pemasangan batu, upahnya kami borongan dengan permeter 45.000, sebenarnya rugi mas kalau dipikir-pikir, tapi mau gimana lagi karena gak ada kerjaan, sebenarnya kami kepengen seperti pekon-pekon lain upahnya yang sesui”ungkapnya.(tim)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *