Berita NasionalBERITA TERKINI

Perempuan Sebagai Tiang perdamaian

Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya

JAKARTA | Pengurus besar korp PMII putri mengelar talkh shwo sih serta deklarasi damai dalam rangka peran perempuan sebagai legitimasi perdamaian ditengah panasnya suansana perpolitikan di bangsa ini.

Acara  yang digelar Pada tanggal 17 mei 2019  pukul 15.30 WIB bertempat di jl Pramuka Jakarta Timur hotel new idola, dihadiri oleh sekretaris PB KORP PMII PUTRI,Putri nurma ningsih, serta aktivis perempuan luluk nurhamidah, dan staf ahli KPU ri muhtar said.

Selain menggelar talk show PB PMII KOPRI juga menggelar deklarasi perdamian setidak nya ada tiga poin penting yang dirumus pada deklarasi yang bertujuan untuk bersamaenjaga perdamian.

Ningsih mengatakan dalam sambutannya acara ini diikuti dari beberapa kampus seperti ,UNU, PARAMEDINA, UI, UNAS dan beberapa kampus yang lain, dalam kegiatan talkshow dengan mengangkat tema “perempuan sebagai spirit dalam pendidikan untuk menjaga perdamaian”

Lanjut ningsih Melihat dari kejadian beberapa hari menjelang pemilu dan paska pemilu, bergesernya pola pikir masyarakat, Melihat kondisi saat ini jangan sampai terjadi perselisihan masyarakat khususnya perempuan, setelah dilaksanakan pemilu.

Baca Juga :  Keterbatasan Biaya, Dani Banurea Penderita Penyakit Tumor Ganas Kondisinya Memperhatinkan

“Perlu adanya pendidikan untuk membangkitkan semangat dan spirit perempuan. Ketika masyarakat khususnya perempuan ada perselisihan dengan yang lain akan membuat pemicu hancurnya negara Indonesia, sebagai istilah tiangnya negara adalah perempuan, oleh karena itu perlu adanya pendidikan terhadap perempuan,”tukasnya.

Muhtar Said mengatakan posisi perempuan merasa termarginalkan. Ketika termarginalkan perempuan tidak ada di ranah publik,  Ketika masyarakat disibukkan dengan politik 01 dan 02 tidak ada rumusan nawacita versi PMII yang diciptakan. Beda dengan muhammadiyah yang sudah punya nawacita walaupun kita belum tahu siapa yang menjadi presiden nantinya.

Muhtar juga mengajak pemuda harus mampu menciptakan Gerakan perdamaian sehingga kita tidak perlu sering-sering turun kejalan untuk demo, bakar ban dan lain sebagainya yang itu merugikan.

Baca Juga :  Mendes PDTT : PID Telah Menjadi Rujukan Desa untuk Berinovasi

“ayo kita sama sama menjadi pendingin jangan sampai terjadi hal hal yang memicu perpecahan antar anak bangsa” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Luluk Nurhamidah yang juga aktifis Perempuan  mengemukakan bahwa kondisi politik saat ini sangat tidak mudah kita benahi, seperti contohnya pemilu tahun ini, yang di menangkan oleh siapa dan diakui oleh siapa.Tidak kemudian mempropokasi, mengajak masrakat demo di luar, dan menyebarkan berita-berita di media sosial yang belum pasti kebenaranya.

Karna Picuan itu bisa di ciptakan dari situasi yang berakibat adu mulut, yang tadinya urusan ringan menjadi urusan suku, ras, agama dll.

Luluk menghimbau perilaku intoleran  yang lahir dari perempuan sangat bisa menjaga perdamaian dengan melibatkan masyarak tanpa ada bom molotof dan ribut-ribut di media dan demo terus menerus.

“Perempuan punya kemampuan yaitu komunikasi lobi dan mediasi yang mengedepankan prinsip perdamaian,” ucapnya.(*/red)

Loading

Bagaimana tanggapan anda?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *