GemalampungNews.com, Pringsewu – Kinerja Dan Hasil Proyek dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pringsewu di nilai dari segi pelaksaan pembangunan yang menggunakan Anggaran APBD di nilai sangat bobrok, pasalnya, setiap pelaksaan pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor atau rekanan tidak begitu terlalu terawasi dari pihak PU, hasilnya, pembangunan yang di kerjakan tidak mengutamakan mutu kualitas standar PU itu sendiri.
Seperti yang terdapat pada Pekerjaan proyek pembangunan Drainase dari Dinas  PU yang berada di pekon Fajar Mulya Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu diduga asal jadi dan bobrok, pasalnya baru beberapa bulan selesai pengerjaannya tetapi fisik bangunannya sudah mulai rusak, terlihat batu belah terlepas dari susunan pasangan dan jelas terlihat pada sela-sela batu tidak adanya adukan plesteran.
Menurut keterangan salah satu warga Muhdi pekerjaan tersebut sudah sekitar dua bulan yang lalu selesainya, menurutnya keadaan pembangunan drainase yang terlihat dilapangan sekarang ini sudah banyak pasangan batunya yang lepas.
“Baru dua bulan yang lalu mas pekerjaan tersebut selesai dibangun, kalau saya tidak begitu mengetahui soal kualitasnya, Â namun kalau seperti yang terlihat sekarang ini, batunya saja sudah banyak yang lepas dari pasangannya”terangnya.
Kepala Pekon Fajar Mulia Sukoco mengatakan kepada awak media ini Rabu (3/1), Pekerjaan Dinas PU satu paket dengan jalan latasir yang berada di pekon fajar mulia, waktu pelaksanaan pihak dari rekanan pun tidak ada pemberitahuan ke pihak pekon, bahkan soal Transparansinya pun tidak diterapkan yang mana tidak adanya papan informasi yang menjelaskan jenis pekerjaan tersebut.
Pada saat pengerjaan drainase Sukoco selaku kepala pekon pernah meninjau ke lokasi, dan mempertanyakan kepada pekerja tentang kualitas pekerjaan, mengenai berapa adukan yang di pakai pada pekerja tersebut menerangkan kepadanya adukan yang di pakai 1:5, namun sukoco membantah kalau adukan yang dipakai bukan seperti apa yang dikatakan oleh pihak tenaga tukang tersebut, menurutnya adukan tersebut di perkiraan bukan adukan 1:5 bahkan lebih dari itu, karna melihat hasil yang sudah jadi terindikasi kurang daru adukan semennya, dampaknya tidak bertahan lama.
“Pakai adukan berapa mas, pakai 1:5 pak, ah gak mungkin segitu kalau saya lihat dari harsilnya”terangnya sukoco saat menceritakan tanyanya terhadap pihak tenaga kerja pada waktu itu paparnya.
Lanjutnya, kalau memang benar adanya adukan yang di pakai 1:5 maka mutu kualitasnya sangat bagus, akan tetapi terlihat saat ini hasil dari pekerjaan tersebut belum lama terlaksana sudah banyak kerusakan, terutama yang terlihat pada pasangan batu banyak tidak diberi adukan, hal tersebut mengakibatkan material batunya sudah terlepas dari susunan Siring.
“Saya berani bertaruh kalau memang benar adukan yang mereka pakai 1:5, bisa di adu kok dengan kwalitas pekerjaan milik pekon, sekarang aja saya lihat pasangan siring tersebut sudah pada lepas, juga sela-sela batu tidak ada adukannya, bahkan terlihat jelas tanah pada sela-sela pasangan batu tersebut”terangnya Sukoco.
Menurut Pantauan dari media ini melalui media elektronik pada LPSE Kabupaten Pringsewu jenis kegiatan pekerjaan Peningkatan Jalan s/d AC – BC ruas jalan Fajar Mulya – Way Kunyir yang dikerjakan oleh pihak kontraktor dari CV.Karya Agung Perdana dengan nilai Rp.990.891.000,-. Pelaksanaan pekerjaan terlihat pada pembuatan Siring drainase dugaan kuat kalau fisiknya mengurangi bahan materialnya, kuat indikasi pengurangan volume.(Tim)
1,459 total views, 6 views today