BANDAR LAMPUNG | pelecehan profesi wartawan lagi – lagi terjadi di indonesia khususnya di wilayah Lampung, hal tersebut di duga yang di lakukan oleh saudara (H) terhadap salah satu wartawan penalampungnews.com (YP), kejadian pada saat pukul 01.39 WIB melalui pesan singkat whatsapp.
” awal mula terjadi peristiwa itu saya salah nulis kata atau bisa di bilang kurang huruf dalam penulisan, Nah setelah berapa detik kemudian beliau (H) langsung melontarkan kata-kata” ( Wartawan masa nggak tau, mentang-mentang ada Web sendiri gak mau nyari di google lagi bahasa yang benernya)“, jelasnya.
Masih YP menambahkan, “disini juga saya sudah balik menanyakan balik kedia (H), “apa kita belajar kata harus dari google, Kan tidak.” Kemudian dari situ dia kembali membalas chat saya lagi seperti , “Ya intinya kata-kata lu salah, Kalau gak tau bahasanya ya cari aja di google” Dan akhirnya sampai saya mengucapkan kata “terimakasih” untuk membalas pesan dia (H) kembali. Tidak sampai disitu saja, setelah itu dia membalsnya lagi dengan perkataan, “Ya kalo lu gak tau boskuuuuuuhhh, Kata-kata lu kan tadi salah. Tidur dah, udah gak nyambung tuh otak lu.”tambahnya YP.
Menyikapi hal tersebut, redaksi penalampungnews.com angkat bicara atas terkait dugaan pelecehan profesi yang di lakukan oleh oknum yang berinisial (H) kepada salah satu wartawannya, “setelah mendapat laporan dari wartawan saya di bandar lampung (YP) , bahwasan dirinya mendapat pelecehan dari oknum (H), tentu hal ini sangat saya sayangkan sekali, apalagi sudah menyangkut profesi jurnalist atau pewarta yang ia lecehkan.
Saya berharap kepada pihak yang berwajib untuk mengambil tindakan sesuai dengan dasar hukum yang ia perbuat.”ujar idahar.
Tak hanya itu saja, Idahar Pimpinan Redaksi penalampungnews.com berpesan kepada oknum (H) untuk segera meminta maaf atas pelecehan yang ia lontarkan ke (YP),
“saya juga berpesan kepada oknum (H) yang telah berbuat perilaku yang kurang menyenangkan atau melecehkan dari profesi jurnalist atau pewarta, untuk menyampaikan permintaan maaf langsung kepada (YP) dan semua jurnalist di seluruh penjuru indonesia.”pesannya.
Disini juga (YP) menyampaikan jika (H) menganggap pesan tersebut adalah pesan candaan, akan tetapi kenapa juga harus membawa profesi. ” kalo dia nganggap pesan itu bercandaan dengan saya, ya kenapa harus membawa profesi, sedangkan dari awal saya berkomunikasi dengan dia tidak membawa profesi. Sudah saya tanyakan dengan dia, kenapa membawa profesi wartawan memang ada apa, emang ada yang salah dalam profesi ini. Mohon saling lah menghargai sebuah profesi”terangnya. (Red)
2,325 total views, 4 views today