“Lakon Pendawa Mbangun Praja” dihadirkan untuk Peringati Hari Wayang Nasional di Pringsewu

BERITA TERKINI LAMPUNG Pringsewu

[su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya[/su_label][/su_animate]

PRINGSEWU | Peringati Hari Wayang Nasional Pemerintah Kabupaten Pringsewu, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pringsewu, adakan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk oleh Ki Dalang Gondo Suharno, asal Daerah Istimewa Yogyakarta dengan lakon “Pendawa Mbangun Praja”.

Gelaran wayang kulit semalam suntuk ini juga disaksikan oleh masyarakat umum, Kamis malam (7/11/2019) bertempat di Pendopo Pringsewu.

Tampak hadir Bupati Pringsewu Sujadi, beserta Wakil Bupati Fauzi, Wakil DPRD Pringsewu, kepala OPD se-Kabupaten Pringsewu, juga Ketua Pepadi Provinsi Lampung, Sugeng P Harianto, dan Ketua Pepadi Kabupaten Pringsewu Yohanes Boymin.

Penetapan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional berasal dari usulan masyarakat. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO pada 7 November 2003, telah lebih dulu menetapkan bahwa Wayang sebagai warisan budaya dunia.

Ketua Pepadi Provinsi Lampung, Sugeng P. Harianto, mengibaratkan wayang ini adalah tuntunan dan tontonan. Dalam artian, wali songo menggunakan wayang sebagai media untuk menyebarkan luaskan agama Islam.

“Wayang merupakan seni pertunjukkan rakyat yang mengambil cerita dari epos besar Ramayana dan Mahabarata dalam ajaran Hindu. Tapi ketika para wali datang ke Nusantara, mereka memodifikasinya sedemikian rupa secara kreatif menjadi media dakwah Islami,” ujar Sugeng.

Sugeng juga mengatakan, saat ini Pepadi Kabupaten Pringsewu menjadi salah satu yang paling aktif. Namun, yang menjadi kendala di masyarakat adalah biaya “nanggap” wayang yang dinilai cukup mahal.

“Secara perkembangan cukup baik, tapi yang jadi permasalahan karena jumlah dalang cukup bayak dan kemampuan daya beli penanggap yang sedikit. Sehingga dalam perjalanannya terganggu karena hanya penanggap tertentu yang bisa menampilkan wayang”, papar mantan Rektor Unila tersebut.

Momen Hari Wayang Nasional ini, Sugeng berharap Wayang dari Lampung bisa punya ciri khas (karakter) sendiri.

“Saya berharap, meskipun wayang awalnya dari Jawa, tapi saya harap orang di Lampung ini bisa menyukai wayang, dan yang menjadi PR kita adalah bagaimana wayang ini ketika tampil di Jakarta bisa tampil beda, Wayang Lampung harus bisa punya ciri khas,” tegas Sugeng.

Ki Dalang Gondo Suharno mengatakan Lakon “Pendawa Mbangun Praja” yang berarti “Pendawa Membangun Negara” ini berfilosofi merespons baik pembangunan Jokowi bersama kabinet kerjanya.

” Seperti slogan membangun dan kerja.
Intinya Pendawa memperbaiki diri membangun dalam segala sektor. Selain itu juga sebagai bentuk kritikan banyak yang lupa Pancasila. Untuk itu, kita juga akan kembali ke Pancasila,” kata Dalang asal Yogya tersebut.

Ki Dalang Gondo, juga mengatakan Pringsewu istimewa, karena dari sekian banyak kabupaten, salah satunya seperti kabupaten Pringsewu yang turut untukĀ  memperingati Hari Wayang Nasional tersebut.

“Kedepannya saya berharap tidak hanya Kabupaten Pringsewu saja yang memperingati hari wayang, tapi juga kabupaten lainnya agar bisa menyelenggarakan seni wayang melalui hari wayang nasional,” pungkasnya. (BM)

Tinggalkan Balasan