Pringsewu — Bangunan megah Islamic Center Pringsewu, yang dibangun dengan uang rakyat dan sempat menjadi kebanggaan masyarakat, kini berubah menjadi monumen abai pemerintah.
Kondisinya sungguh memprihatinkan, dinding kusam, lantai berdebu, sampah berserakan, dan atap plafon jebol yang dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya perbaikan.
Tempat yang seharusnya menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan kini justru tampak seperti bangunan tak berpenghuni.
“Inikan tempat ibadah. Kalau plafon sampai jebol, bocor, bisa membahayakan jemaah yang sedang salat. Miris lihatnya,” keluh seorang warga usai keluar dari Islamic Center, Rabu (12/11/25).
Ironisnya, urusan kebersihan dan perawatan gedung pun saling lempar tanggung jawab.
Salah satu petugas kebersihan dari lingkup Dinas Kesehatan mengaku hanya bertugas membersihkan area luar.
“Kami cuma bagian luar saja. Untuk bagian dalam, itu tanggung jawab Kesra dan Umum. Tapi sejak petugasnya diangkat jadi PPPK, mereka ditarik ke OPD masing-masing, jadi kosong,” ungkapnya.
Keterangan ini menambah daftar panjang carut-marut pengelolaan aset daerah. Gedung megah bernilai miliaran rupiah kini nyaris tak terurus, seolah tak ada instansi yang mau mengakui tanggung jawabnya.
Masyarakat pun mulai bertanya-tanya, ke mana perhatian Pemkab Pringsewu terhadap rumah ibadah yang dulu dibanggakan ini.
Apakah harus menunggu plafon roboh dan menimpa jemaah baru kemudian pemerintah tersentak sadar. (Red)

