Pringsewu — Setelah menjadi sorotan publik terkait penolakan tiga calon siswa baru, pihak SDN 1 Sukoharjo 4 akhirnya memanggil para orang tua yang anaknya gagal diterima.
Pertemuan berlangsung pada Selasa (22/7) sejak pukul 08.00 WIB, dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah Mawan Juni Hardi, dewan guru, serta tiga orang wali murid.
Dalam musyawarah tersebut, Mawan yang sebelumnya menyatakan bahwa ketiga calon siswa tidak mendaftar secara administratif, kini justru mengakui adanya kekeliruan.
Di hadapan para wali murid, ia menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa mendatang. Pernyataan tersebut dituangkan secara resmi dalam berita acara yang ditandatangani oleh seluruh pihak yang hadir.
Salah satu perwakilan wali murid, Untung, menyampaikan bahwa mereka menerima permintaan maaf dari kepala sekolah. Namun, pihaknya tetap meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu mengambil langkah pembinaan.
“Secara prinsip kami sudah memaafkan, dan itu kami tandai dengan menandatangani berita acara. Tapi kami berharap ada sanksi tegas dari dinas sebagai bentuk pembelajaran bagi kepala sekolah lain agar tidak melakukan hal serupa,” ujar Untung.
Ia juga menyoroti dampak yang paling berat dialami oleh Eko Susanto, salah satu wali murid, yang secara domisili sebenarnya paling berhak diterima di SDN 1 Sukoharjo 4.
“Pak Eko yang paling terdampak, karena jarak sekolah alternatif cukup jauh. Beliau kesulitan antar-jemput anak. Kami ini orang susah, malah dibuat makin susah dengan keputusan yang keliru,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pringsewu, Iswanto, mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini.
“Hari ini kami sebenarnya sudah mencoba memanggil kepala sekolah, tapi beliau belum bisa hadir dengan alasan tertentu. Kami akan tetap minta klarifikasi, dan jika terbukti ada kesalahan, tentu akan ada sanksi sebagai bagian dari pembinaan,” tegas Iswanto. (*)