BANDAR LAMPUNG – Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (Gepak) Lampung menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penuntasan kasus narkoba hasil penggerebekan di Hotel Grand Mercure, yang menyeret sejumlah nama penting di Lampung.
Ketua Umum Gepak Lampung, Wahyudi, dalam orasi di depan kantor BNNP Lampung, menekankan bahwa aksi yang digelar bersama Aliansi Anti Narkoba Provinsi Lampung akan tetap berlangsung kondusif.
“Kami ingin aksi ini tetap berjalan tertib. Marwah Gubernur Lampung harus dijaga, karena beliau sudah menjadi contoh bagi provinsi lain bahwa aksi di Lampung selalu kondusif. Saya berharap massa tetap menjaga ketertiban sehingga tidak berbenturan dengan aparat kepolisian,” tegas Wahyudi.
Dalam kesempatan itu, Wahyudi juga mengungkap fakta baru terkait operasi penangkapan di Grand Mercure yang menyeret pengurus HIPMI Lampung. Ia menyebut bahwa operasi tersebut dipimpin langsung oleh seorang pejabat tinggi BNNP Lampung.
“Kami buka di sini, bahwa Kombes Yonce ikut terlibat sekaligus menjadi ketua operasi dalam kasus ini,” ungkap Wahyudi di hadapan massa.
Pernyataan itu dibenarkan oleh Kombes Pol Yonce, yang mengakui dirinya memang ditunjuk sebagai ketua tim operasi.
“Benar, saya adalah ketua tim dalam operasi tersebut. Dari kegiatan kemarin, BNN kembali melakukan tindak lanjut dan berhasil mengamankan tujuh orang tersangka,” jelas Yonce.
Yonce juga menyebutkan bahwa dalam operasi tersebut seharusnya ditemukan barang bukti dalam jumlah besar.
“Dari kegiatan kemarin, BNN berhasil mengamankan tujuh orang tersangka. Seharusnya, di sana juga ditemukan 13 kilogram sabu dan 10 ribu butir ekstasi,” klaimnya.
Dengan temuan ini, Gepak Lampung menegaskan akan terus menekan aparat agar tidak setengah hati dalam menuntaskan kasus besar tersebut. (Red)