[su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta, Akurat Dan Terpercay ta[/su_label][/su_animate]
PRINGSEWU | Pekon Nusawungu, Kecamatan Sukoharjo, gelar rembuk stunting. Rembuk tersebut bertujuan untuk meminimalisir kasus anak stunting di Pekon setempat.
Kepala Pekon Nusawungu Joko Supriyono mengatakan, angka stunting di pekonnya di tahun 2022 ini mengalami penurunan satu kasus anak.
“Di tahun 2021 lalu ada 7 anak stunting, namun di 2022 ini turun menjadi 6 anak. Kemudian, untuk KEK (kekurangan energi kronis) untuk ibu hamil ada 2 orang, wasting ada 8 orang,” kata Joko, Senin (27/6) saat rembuk stunting yang berlokasi di Paud Kartika, Pekon setempat.
Dari hasil rembuk ini, lanjut Joko, Pekon Nusawungu melalui kegiatan posyandu, akan terus memberikan pemahaman dan juga bantuan bagi anak stunting.
“Kami sepakat hasil dari rembuk kemarin, di tahun depan kita lebih fokus ke pemberdayaan kepada orang tua dari anak stunting tersebu, seperti penanganan secara intens agar angka stunting menurun atau bahkan tidak ada lagi, ” lanjutnya.
Untuk itu, lanjut dia, dengan edukasi yang dilakukan kepada orang tua anak stunting, bisa memberikan hasil yang maksimal.
“Karena bantuan gizi dari pekon seperti susu telur dan lain-lain tidak akan maksimal, namun yang tepat adalah edukasi yang diberikan kepada orang tuanya. Karena kalau orang tuanya tereduksi, pola makan dan kesehatan anak stunting lebih tertangani,” paparnya.
Joko juga berharap, Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu serta OPD terkait bisa pro aktif, selain memberikan edukasi juga memberikan bantuan pangan lainnya untuk anak stunting.
“Kepada Dinas Kesehatan melalui bidan desa harus proaktif dan juga ahli gizi untuk bisa memberikan motivasi dan edukasi dan masukkan kepada orang tua. Dan juga ada bantuan lain, sehingga penanangan stunting di Kabupaten Pringsewu, khususnya Pekon Bisaaa tidak hanya ditumpi dari dana desa, ” tandasnya.
Rembuk stunting ini juga dihadiri bidan desa, pendamping desa, BHP, KPM dan, Kader Pemberdayaan Masyarakat, aparatur pekon serta kader balita.
Editor : (Redaksi)