[su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya[/su_label][/su_animate]
PRINGSEWU | Pembangunan merupakan sebuah tolok ukur dari Negara dalam kesejahteraan masyarakatnya, pembangunan yang baik maka akan memiliki warga Negara yang sejahtera, begitu juga sebaliknya.
Pembangunan di sebuah Negara diawali dengan pembangunan pada titik terendah yakni, tingkat Desa, sehingga dapat dikatakan bahwa peran Pemerintah Desa dalam membangun pembangunan menjadi salah satu hal yang sangat penting.
Seperti pada Desa/Pekon Tanjung Dalam, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, yang sejak Oktober 2018 lalu dipimpin oleh Kepala Pekon Perempuan bernama Rahmawati. Memiliki luas 376,5 Ha, Pekon Tanjung Dalam terbagi dalam tiga dusun.
Kepada gemalampung.com, Rahmawati mengatakan pengelolaan dana desa yang diberikan pemerintah pusat pada termin pertama lalu difokuskan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Termin 1 hampir 80% itu untuk kegiatan pemberdayaan, sisanya untuk pembangunan di dua titik untuk drainase. Karena menanggulangi tempat yang sering banjir, Jadi alhamdulillah ketika hujan deres kayak mana itu lancar alirannya ke kali,” ujarnya, Kamis (22/8) ketika ditemui di kantor pekonnya.
Anggaran yang digulirkan dari pemerintah pusat ke Pekon Tanjung Dalam sebesar Rp 1.605.317.00,00. Kemudian yang dialokasikan untuk kegiatan di termin ke II sebesar Rp442.558.400,00.
” Kegiatan pembangunan infrastruktur di termin ke II ini untuk pembuatan talut penahan tanah, drainase, dan gorong-gorong karena banyak yang amblas disekitar pemukiman warga. Mungkin nanti ada juga jembatan, ada sekelompok warga di Dusun 3 yang punya usaha. Bisa menampung sekitar 30 KK bekerja sama dia seperti jualan kemiri dan toko kelontongan, tapi jembatannya bikin dari pohon kelapa dan beberapa waktu lalu ambles,” ungkapnya.
Untuk pembangunan rabat beton Dusun I dengan volume output 50m×2m dan Dusun II sepanjang 50m×2,5m. Kemudian, pembangunan gorong-gorong Dusun II sebanyak 4 unit dan gorong-gorong di dusun III sebanyak 4 unit.
Selanjutnya, pembangunan talud di Dusun II sepanjang 191 meter, pembangunan drainase di Dusun I sepanjang 17 meter. Pembangunan drainase di Dusun II sepanjang 160 meter, pembangunan drainase di Dusun III sepanjang 280 meter. Dan pembangunan jaringan lampu penerangan jalan sebanyak 435 unit.
Dijelaskan oleh Rahmawati ia melibatkan semua unsur masyarakat dalam pembangunan dipekonnya.
” Seperti contoh, ketika ada pembangunan talud di Dusun II, kita memakai tenaga masyarakat dari dusun tersebut, karena kita sesuai wilayah yang dibangun. Mau 30-40 mau kerja ya gapapa asal memang serius mau kerja,” kata ibu tiga anak tersebut.
Rahmawati juga menceritakan perihal awal mulanya ia berani mencalonkan diri sebagai kepala pekon. ” Artinya dulu ketika melihat birokrasi di Tanjung Dalam masyarakat sering mendapatkan kesulitan. Akhirnya karena sering candaan dengan masyarakat dengan mengandai-andai coba saya yang jadi kepala Pekon ya, dari situlah ada keterpanggilan untuk jadi pemimpin disini,” paparnya.
Menurut Rahmawati, membangun pekon secara fisik itu gampang, karena sudah ada dana yang digelontorkan dari pemerintah pusat, dan juga masyarakat pasti mau bekerja. “Tapi harapan saya secara pribadi yang bikin saya bahagia masyarakat harus kompak, dan kita berbuat sesuatu jangan berharap dari dana desa. Kita juga bisa membangun SDM, memanfaatkan lingkungan, melaksanakan kegiatan dan memajuan pola pikir manusia nya. Karena, kalau kita tidak kompak, mau tujuan sebaik apapun ya pasti tidak berjalan,” pungkasnya. (BM)