PEREMPUAN LAMPUNG MENGGELAR PAMERAN SENI RUPA

Bandar Lampung BERITA TERKINI LAMPUNG
[su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya[/su_label][/su_animate]
BANDAR LAMPUNG | Hari Ibu di Lampung akan di rayakan dengan pameran senirupa. 19 Perupa Perempuan Lampung bersama menaja karya rupa di Pondok Seni Lambang, Jalan Pagar Alam , Gang Lambang No:5 Bandar Lampung .
Pameran yang akan berlangsung dari 30 November hingga 8 Desember 2019 ini di ikuti oleh ; Bunga Ilalang. Bernas Widarti., Cecelia Valenda, Dika Arsdes, Dewi Novitasari, ErKa, Lila Ayu Arini, Lia Susnita, Mega (Bayit), Maria Novitawati, Nanda Ghufira, Puja Nurtri, Revina Mutia, Rahayu Budiadi, Richele, Sisna Ningsih, Sri Rumini Yuni Hartono dan Yeyen Oktaviani.
Pameran yang akan di buka Sabtu 30 November 2019 pukul jam 14. 00 WIB ini dimeriahkan dengan perfomance gitar tunggal oleh Adinda Nisa dan Tari Kreasi Lampung.
Ketua Pelaksana Pameran Perupa Perempuan Lampung Lila Ayu Arini mengatakan, perempuan memang identik dengan problematika gender. Sementara ini tugas perempuan di anggap hanya di dapur mengurus rumah tangga dan tugas domestik lainnya.
“Ketika membicarakan perempuan, konsep sesungguhnya adalah perempuan sebagai mahluk kodrati.,” ujar Lila
Dunia seni rupa, lanjut Lila, lebih banyak di dominasi oleh kaum pria, belum banyak perupa perempuan yang tercatat dalam belantika seni rupa daerah maupun Nasional.
“Beberapa kalangan beranggapan bahwa mitos perempuan sebagai subjek seni memang kalah besar di bandingkan perempuan sebagai objek seni. Maka bukan hal yang mengherankan eksistensi perempuan sebagai perupa hingga kini bak fatamorgana,” kata Lila
David dalam kuratorialnya, mengatakan, bahwa di dalam kata Perempuan, mengandung kata Empu, yang bermakna ’orang yang sangat ahli’. Untuk itu, tandas David, pameran perupa perempuan ini di harapkan sang Empu, dengan waktu yang sangat terbatas dapat menuangkan ide, gagasan dalam media apapun, mulai dari garis dan warna hingga terbentuk estetika dengan kerangka konsep yang di temui dalam kesibukan sehari-hari dengan pengalaman pribadi masing-masing.
“Seorang empu harus melakukan proses perjalanan yang sangat panjang, menyerap situasi kondisi lingkungan disekitarnya, memanifestasi dengan rasa percaya diri. Dalam ruang tersendiri menyatukan pikiran dengan garis dan warna sehingga membentuk simbol-simbol penciptaan karya seni rupa.” Papar David.
Sementara itu Icon Art sebagai Koordinator pameran , menjelaskan, ada lebih dari 25 karya yang akan di tampilkan dalam perhelatan pameran ini.
“Karya seni yang berupa lukisan dan instalasi tersebut akan di pamerkan mulai tanggal 30 November 2019 hingga 8 Desember 2019,” ujar Icon.
Icon, yang juga sebagai pengelola Pondok Seni ini menambahkan, pondok ini merupakan rumah kreatif yang dihibahkan oleh Mashur Sampurna Jaya, untuk kegiatan kesenian. Harapannya, tempat ini akan menjadi salah satu kantong seni yang ada di Bandar Lampung.
“ Pondok Seni ini menyediakan ruang berkesenian untuk para seniman berekspresi dari berbagai lintas seni untuk meramaikan dunia seni di Lampung, ” ujar Icon
“Tempat ini saya beri nama “Pondok Seni Lambang”, karena mengingat sejarah saya dulu berproses sebagai seniman di Pondok Seni Enggal. Jl. A Yani 48 Bandar Lampung bersama para pelukis senior Lampung Mas Bambang SBY, Damsyi Tarmizi dan Mas Santo . “Jasmerah lah. Jangan Sekali-kali Kita Meninggalkan Sejarah, ” pungkas Icon.
Acara Pameran :
Diskusi Seni Art Therapy mengambil tema “Cara Cerdas atasi Baper” Narasumber Maria Novitawati M.Psi., Psi. 1 Desember 2019 Pukul 14.00 WIB s/d selesai. Melukis on the spot setiap hari Pukul 10.00 WIB s/d selesai.
Workshop Melukis Ampas Kopi Narasumber Ari Susiwa Manangisi Tanggal 7 Desember 2019 Pukul 10.00 WIB s/d selesai.
Acara didukung oleh Perupa Perempuan ‘GEH’ Himpunan Perupa Lampung, Icon Art, Media Art, Basenko, Kuas Lampung, Kombir.(Marliadi)

Tinggalkan Balasan