Peringati Tahun Baru Islam 1441 H, Pekon Banyuwangi Adakan Pagelaran Wayang Kulit

BERITA TERKINI LAMPUNG Pringsewu

[su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya[/su_label][/su_animate]

PRINGSEWU | Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon ” Petruk Nagih Janji” oleh Dalang Ki Bambang Pringgo Sasono turut memeriahkan kegiatan bersih desa dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriah di Pekon Banyuwangi, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.

Tradisi menyambut Tahun Baru Islam atau yang dalam tradisi Jawa disebut “Suro”. Hampir keseluruhan masyarakat desa/pekon yang masyarakatnya mayoritas bersuku Jawa, tentunya hal seperti ini berjalan setiap tahunnya.

Pj Kakon Banyuwangi, Astaman Yuda, SE., mengatakan pada “suroan” tahun ini, Pekon Banyuwangi mengadakan tiga rangkaian acara yang diikuti oleh masyarakat setempat.

“Acara ini sudah kami sepakati melalui melalui musdes (musyawarah desa). Jadi pagi ini kami menggelar doa bersama (kenduri), kemudian siangnya ada kuda kepang (jaranan) dan puncak acara adalah wayangan semalam suntuk,”ujar Astaman Yuda, Sabtu (28/9/2019) .

Menurut Astaman Yuda, tradisi Suro memang rutin diadakan di Pekon Banyuwangi. Hanya saja bentuk kegiatannya berbeda-beda setiap tahunnya.

“Suroan filosofinya meyambut tahun baru Islam, sekaligus doa untuk masyarakat desa untuk kebaikan desa kedepannya dan terhindar dari bala bencana,” jelasnya.

Menariknya, saat kegiatan kendurian yang dilaksanakan di balai Pekon setempat pun, masyarakat datang membawa ambeng (besek-red) yang kemudian dibagi rata kepada masyarakat serta ditambahkan ayam ingkung yang dibagi rata.

“Dengan kegiatan seperti ini yang melibatkan masyarakat tentunya kita bisa memprediksi sejauh mana kemauan dan kekompakan masyarakat. Sehingga perjalanan pemerintah pekon pun akan lebih enak dengan dukungan dari masyarakat,” tukasnya. (BM)

Tinggalkan Balasan