Tegineneng — Dalam upaya memperkuat inklusi sosial dan kemandirian anak binaan, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Lampung menyelenggarakan Pelatihan Minat dan Bakat Hidroponik serta Pembuatan Telur Asin bagi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandar Lampung. Senin (21/10/25).
Program ini merupakan bagian dari inisiatif INKLUSI Sosial PKBI Lampung bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas), sebagai wujud komitmen bersama dalam memastikan pemenuhan hak anak dan pembinaan yang berorientasi pada masa depan.
Direktur Eksekutif Daerah PKBI Lampung yang diwakili Hasan Irham menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan keterampilan, melainkan bentuk nyata upaya membangun kemandirian dan tanggung jawab sosial anak-anak binaan.
“Pelatihan ini bukan hanya belajar menanam sayur dan membuat telur asin secara modern, tetapi juga bagian dari usaha menciptakan ABH yang lebih mandiri, sehat, dan sejahtera. Hidroponik dan telur asin bisa menjadi solusi ketahanan pangan dan sumber penghasilan tambahan bagi anak-anak binaan,” ujar Hasan.
Dalam kegiatan dua hari tersebut, peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktik langsung bersama para ahli. Anak-anak tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Salah satu peserta, Riski, mengaku tertarik dengan sistem tanam hidroponik karena memiliki prospek ekonomi dan manfaat kesehatan.
“Pelatihan hidroponik ini membantu saya belajar mandiri dan membuka peluang usaha di masa depan,” katanya.
PKBI Lampung menilai bahwa lingkungan pembinaan yang ramah anak dan berorientasi pada keterampilan hidup merupakan kunci dalam proses rehabilitasi sosial. Anak-anak yang mendapatkan kesempatan belajar dan berkreasi diyakini akan lebih siap kembali ke masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Kami ingin memastikan anak-anak di LPKA tidak hanya dibina, tetapi juga diberdayakan. Mereka punya potensi besar untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat,” tambah Hasan.
Melalui program INKLUSI Sosial, PKBI Lampung berkomitmen melanjutkan kerja sama lintas sektor untuk memperluas akses pendidikan, pelatihan, dan pendampingan bagi anak-anak Berhadapan dengan Hukum. Harapannya, setiap anak yang keluar dari LPKA membawa bekal keterampilan, semangat hidup baru, dan rasa percaya diri untuk kembali ke masyarakat. (Red)

