Rehab SDN 4 Simpang Pematang Pengerjaanya Diduga Asal Jadi

[su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya[/su_label][/su_animate]
MESUJI | Demi memajukan mutu sarana dan prasarana di dunia pendidikan  Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah, memberikan bantuan dana alokasi khusus (DAK), untuk sekolah tingkat TK, SD, SMP, dan SMA/SMK, tetapi sayang amanah yang di berikan pemerintah untuk memajukan mutu pendidikan, diduga menjadi ajang korupsi demi mempekaya diri menumpuk kekayaan tanpa menghiraukan amanah yang di berikan pemerintah.
Seperti halnya yang dilakukan SDN 4 Simpang Pematang, yang mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK)  dari pemerintah, terkesan perkerjaanya tidak transparan  tanpa ada plang proyek, serta pengerjaan fisiknya asal jadi dan tidak sesuai  juklak dan juknisnya.
Kepala SDN 4 Simpang Pematang, Darsono, yang juga   sebagai penanggung jawab pekerjaan mengatakan, bahwa tahun 2020 mendapatkan anggaran DAK sebesar Rp460.000.000,.
“Di tahun 2020 ini kita mendapatkan bantuan dana DAK dari pemerintah, untuk rehab ruang kelas senilai dengan pagu anggaran Rp460 juta, yang saat ini pengerjaanya sudah 90%, atau masih tahap finising,” terang Darsono, kepada media ini, Kamis (12/11/20).
Lanjut, saat dipertanyakan tidak adanya plang proyek, Darsono mengaku sudah terpasang sejak awal.
“Waktu itu plang proyeknya ada, tetapi mungkin pada waktu  kita bersih-bersih di bawa tukang pembersihnya,” kilah Darsono.
Kemudian, terkait sebagian bangunan dinding ruang kelas  yang belum terdapat plasteran dan pengacian yang  sudah dilakukan pengecatan dinding, Darsono berkilah bahwa semuanya sudah sesuai dengan apa yang ada pada gambar kerja.
“Itu gak masalah dan layak untuk dipergunakan, kita mengerjakannya sudah sesuai  juknis gambarnya,” ujar dia.
Terpisah, dikatakan Aris, selaku konsultan pengawas Dinas Pendidikan Mesuji, membenarkan bahwa tidak ada pemasangan plang proyek  di lokasi pekerjaan.
“Memang benar mas, perkerjaan rehab itu tidak memasang plang proyek, juga pengerjanya di sebagian dinding belakang sekolah ada yang belum di plaster dan di aci sudah sudah di cat, dan bagian dinding ada yang miring,” beber Aris.
Masih dikatakan Aris, bahwa psudah sering memperingatkan pihak sekolah untuk mengikuti semua juknis pelaksanaannya.
“Kita sudah memperingatkan  dan memberi memo kepada  pihak kepala sekolah, untuk memasang plang proyek dan memperbaiki bangunan dinding sekolah yang tidak sesuai dengan juknis gambarnya, apa lagi perkerjaan itu belum serah terima dari dina,” imbuh dia.
Penulis : (Randi)

Loading

Tinggalkan Balasan