Tiga Kali Didata, Tak Juga Dibantu, Rumah Reyot Lansia di Podomoro Jadi Potret Buram Kepedulian Pemerintah

BERITA TERKINI Daerah LAMPUNG Pringsewu

Pringsewu — Ironi bantuan sosial kembali terjadi di Kabupaten Pringsewu. Seorang lansia bernama Manijan (60), warga Dusun 3 RT 4 Desa Podomoro, Kecamatan Pringsewu, harus bertahan hidup di rumah reyot yang nyaris roboh bersama anak dan dua cucunya.

Sementara di sisi lain, berbagai program bantuan rumah layak huni terus digembar-gemborkan pemerintah daerah.

Dinding lapuk hingga terkelupas, atap bocor, dan lantai amblas menjadi saksi hidup kerasnya perjuangan keluarga ini. Kondisi rumah yang tak lagi layak huni itu sudah beberapa kali menjadi perhatian Pemerintah Desa Podomoro.

Namun, perhatian tampaknya hanya sebatas pendataan dan dokumentasi.

“Sudah tiga kali didata, tapi belum ada kabar sampai sekarang,” ujar Heri Triono, anak dari Manijan, saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/10/2025).

Heri, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, mengaku penghasilannya bahkan tidak selalu cukup untuk membeli beras.

Dengan kondisi ekonomi yang serba terbatas, memperbaiki rumah hanya sebatas mimpi.

“Kami cuma ingin tempat tinggal yang layak dan aman, apalagi orang tua saya sudah tua,” lanjutnya.

Ironisnya, di saat rumah tak layak seperti milik Manijan terabaikan, sejumlah proyek fisik di wilayah Pringsewu justru tetap berjalan dengan anggaran yang tidak kecil.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, di mana fungsi pemerintah dalam memastikan keadilan sosial benar-benar dirasakan rakyat kecil.

Warga sekitar berharap pemerintah tidak menutup mata dan segera turun tangan. Sebab, di usia senjanya, Manijan seharusnya menikmati hari tua dengan tenang bukan terus khawatir atap rumahnya ambruk setiap kali hujan datang. (Tim Redaksi)