PRINGSEWU – Setelah sempat viral karena sejumlah keluhan mantan karyawan, kini muncul cerita baru dari salah satu eks pegawai Cafe Ummika di Pringsewu, Lampung. Seorang mantan karyawan berinisial LU (19) mengaku tiba-tiba diminta mengambil KTP-nya yang sebelumnya tertahan di tempat kerja.
LU bercerita, ia sempat mencoba mengambil KTP miliknya beberapa hari setelah Lebaran. Namun, respons dari pihak cafe justru tak sesuai harapan.
“Aku datang ke Ummika buat ambil KTP. Tapi malah enggak dikasih dan dimarahin. Padahal aku belum tanda tangan kontrak kerja apa pun,” kata LU, Sabtu (18/5).
LU pun memilih pulang tanpa membawa identitas miliknya. Namun, beberapa hari setelah Cafe Ummika ramai diberitakan karena dugaan pelanggaran ketenagakerjaan, sikap dari pihak cafe berubah.
Tiba-tiba, LU mendapat pesan dari salah satu karyawan yang memintanya datang untuk mengambil KTP.
“Katanya disuruh datang sebelum Zuhur, di-chat kayak gitu. Tapi aku masih ragu. Takutnya malah diperlakukan nggak enak lagi,” ujarnya.
Pesan yang dikirim melalui WhatsApp itu menyebutkan bahwa KTP LU kini berada di tangan salah satu karyawan. Bahkan, menurut LU, sempat ada karyawan yang datang ke rumahnya untuk mengantar KTP tersebut. Sayangnya, saat itu LU sedang tidak berada di rumah, sehingga KTP itu belum bisa ia terima.
“Sampai sekarang masih belum aku ambil, karena memang belum sempat juga,” ucap LU.
Kisah LU ini menambah deretan cerita dari mantan karyawan Cafe Ummika yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan manajemen. Sejumlah keluhan mulai dari gaji yang tidak dibayarkan penuh, tekanan saat kerja, hingga penahanan identitas menjadi sorotan publik belakangan ini.
Hingga kini, pihak Cafe Ummika belum memberikan penjelasan resmi terkait kasus-kasus tersebut. (Red)