Wabup Pringsewu Kunjungi Rumah Kreasi

BERITA TERKINI LAMPUNG Pringsewu

PRINGSEWU | Wakil Bupati Pringsewu, Dr.H. Fauzi, S.E.,M.Kom., Akt.,C.A., mengunjungi “rumah kreasi” yang merupakan rumah atau wadah untuk para penyandang disabilitas menyalurkan kreativitasnya.

Para penyandang disabilitas memang tidak bisa 100 % mandiri, tetapi dengan adanya rumah kreasi dari mereka-mereka yang sudah mempunyai produksi dari hasil karya mereka bisa ditampung di rumah kreasi ini dan paling tidak untuk kehidupan mereka bisa terpenuhi dan kesejahteraan secara perlahan bisa terangkat.

Dalam kunjungannya, Fauzi juga di dampingi oleh Sekretaris Dinas Sosial Pringsewu, Tri Kadarmanto beserta Kasi Penyandang Disabilitas Ika, dan juga kepala Pekon Wonodadi, Yono, Kamis (3/10/2019) bertempat di Dusun Wonokriyo, Pekon Wonodadi. Fauzi dalam kesempatan itu berbincang-bincang dengan para penyandang disabiltas, baik yang sudah tergabung dalam wadah organisasi seperti HWDI, PPDI dan juga Aksi 2000.

Menurut Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI Pringsewu), Ruswia, dengan adanya workshop yang sebelumnya digelar oleh Dinsos Pringsewu, para kaum difabel Pringsewu mulai ingin bersatu dan bangkit kembali.

“Kami intinya timbul rasa semangat dan bangkit lagi mewujudkan apa yang menjadi angan-angan kami yaitu ingin punya rumah disabilitas untuk mengembangkan kreasi kami dari HWDI kami dari PPDI (perkumpulan penyandang disabiltas Indonesia) yang intinya ingin ada tempat untuk pelatihan dan menyalurkan bakat kami sebagai penyandang disabiltas,”ujar Ruswia.

Rumah kreasi yang baru dibangun ini nantinya akan digunakan untuk pelatihan dan juga kesektariatan bagi HWDI, PPDI dan juga komunitas aksi 2000 (tuna rungu). Para kaum difabel ini diberikan pelatihan menjahit, merajut dan membuat kerajinan tangan seperti tas.

Sementara itu Fauzi dalam acara diskusi dengan penyandang disabilitas Pringsewu memerintahkan kepada dinas terkait (Dinsos-red) untuk mempercepat pendataan.

“Mohon bantuan kepada Dinsos untuk bantuan kepada camat dan kepala pekon untuk mendata data kaum difabel di Pringsewu,. Supaya nantinya di 2020 kita bisa membuat program yang bermanfaat untuk kaum difabel ini,”ujar Fauzi.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinsos Pringsewu, kurang lebih ada 1600 penyandang disabiltas seperti penyandang tuna rungu, tuna nentra, tuna daksa, dan down syndrome yang ada di Bumi Jejama Secancanan ini.

Sementara itu, Sekretaris Dinsos, Tri
Kadarmanto mengungkapkan bahwasannya kegiatan disabilitas ini memang merupakan tugas pokok dari Dinsos.

“Karena memang keterbatasan ada pada kami. Disamping itu, kami juga sudah mengupayakan supaya banyak dari pihak luar akan memberikan dukungan ke kita. Misal CSR dr perusahaan atau lembaga pemerintah yang profit untuk membantu kegiatan kaum difabel,” kata Tri.

Selain itu, dalam kesempatan tanya jawab, salah satu penyandang disabilitas meminta kepada Pemda Pringsewu untuk memfasilitasi kepada Polres Tanggamus agar para penyandang disabilitas agar dibuatkan SIM-D (disabilitas). (BM)

Tinggalkan Balasan