Pringsewu – Pembangunan sarana dan prasarana Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Pringsewu yang bersumber dari anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung tahun 2025 menuai sorotan tajam.
Proyek bernilai lebih dari Rp149 juta dengan ukuran 4,5 x 6 meter yang dibangun di belakang GOR Kuncup ini diduga dikerjakan asal-asalan dan jauh dari standar kualitas.
Dari pantauan di lapangan, bangunan tampak semrawut. Finishing tidak rapi, dinding sebagian tidak diplester, acian bergelombang, hingga lantai keramik yang dipasang tidak simetris. Pengecatan pun terlihat ala kadarnya, tebal-tipis tidak beraturan.
“Kayak kerja borongan, yang penting jadi. Acian dindingnya jelek, keramiknya tidak rapi, catnya juga belang-belang,” ungkap salah satu warga sekitar, Senin (15/9).
Kesan “asal jadi” makin kuat setelah pengakuan salah satu pekerja harian, Indra, yang turut mengerjakan proyek itu. Ia menyebut pengerjaan berlangsung sekitar sebulan lebih dengan bahan baku seadanya.
“Saya cuma buruh harian, ikut perintah tukang. Soal bahan, memang benar semen yang dipakai itu semen merah putih,” katanya.
Proyek yang seharusnya menjadi fasilitas olahraga kebanggaan daerah justru menimbulkan tanda tanya besar, ke mana larinya anggaran ratusan juta rupiah jika hasilnya seperti ini.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung belum memberikan klarifikasi resmi.(Tim)
