Pringsewu – Baru seumur jagung, proyek peningkatan ruas jalan Sidoharjo – Podomoro senilai Rp5,6 miliar di Pringsewu kembali memunculkan tanda tanya besar.
Padahal, awal dimulainya pekerjaan ini dilakukan dengan penuh seremoni, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas hadir langsung untuk melaunching tahap awal pengerjaan, seolah ingin menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjawab keluhan publik terkait jalan rusak yang telah bertahun-tahun dikeluhkan warga.
Pekerjaan yang digadang-gadang menjadi solusi itu kini sudah tuntas hingga tahap finishing. Ruas jalan yang sebelumnya rusak parah disulap menjadi mulus.
Namun ironi muncul, belum genap satu bulan setelah rampung, kerusakan baru sudah terlihat. Tepat di persimpangan depan kantor Pekon Podomoro, permukaan jalan mulai menunjukkan retakan dan penurunan struktur.
Kerusakan dini ini mengundang dugaan berlapis. Di mana letak kesalahannya. Apakah kualitas pengerjaan yang rendah, proses konstruksi yang tidak sesuai standar, atau penggunaan material yang tidak memenuhi spesifikasi teknis.
Atau justru masalahnya ada pada kondisi tanah dasar yang labil namun tidak ditangani dengan benar.
Tidak kalah penting, peran konsultan pengawas pun ikut dipertanyakan, apakah ada kelalaian dalam memastikan setiap tahap pekerjaan sesuai mutu yang dipersyaratkan.
Publik kini menunggu penjelasan lebih jujur dan terbuka dari pihak terkait, mengingat anggaran yang digelontorkan bukan angka kecil.
Jika kerusakan baru saja sudah muncul, bagaimana nasib infrastruktur ini dalam hitungan bulan atau tahun ke depan. (Redaksi)

