Kepala Bappeda Dampingi Bupati Pringsewu di KPPD Lemhanas, Paparkan Hilirisasi Mocaf hingga Masuk Tiga Terbaik Nasional

BERITA TERKINI Daerah LAMPUNG Pringsewu

Jakarta – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pringsewu, Dr. Imam Fatkuroji, S.STP., M.IP, mendampingi Bupati Pringsewu H. Riyanto Pamungkas dalam rangkaian Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Lemhanas RI, di mana Pringsewu mendapat kehormatan memaparkan Rencana Aksi Pengembangan Mocaf sebagai model transformasi ekonomi daerah.

Kabupaten Pringsewu mencatatkan prestasi nasional setelah Bupati Riyanto masuk sebagai salah satu dari tiga kepala daerah terbaik bersama Ambon dan Bengkulu, dari total 25 peserta KPPD se-Indonesia. Penghargaan tersebut memberikan kesempatan bagi Bupati Pringsewu untuk mempresentasikan langsung Rencana Aksi Pengembangan Mocaf di hadapan Menteri Dalam Negeri RI.

Dalam presentasi bertajuk “Transformasi Ekonomi Lokal melalui Hilirisasi Mocaf sebagai Model Ketahanan Pangan dan Daya Saing Daerah” yang berlangsung di BPSDM Kemendagri pada Selasa (18/11/2025), Bupati menegaskan bahwa hilirisasi mocaf merupakan strategi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani, membuka peluang ekonomi baru, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Hilirisasi mocaf adalah langkah nyata untuk mensejahterakan petani, membuka ruang ekonomi baru, dan memperkuat ketahanan pangan. Dengan industri turunan mocaf, daerah akan lebih mandiri, berdaya saing, dan memiliki nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Bupati.

Ia menekankan pentingnya menjadikan pengembangan mocaf sebagai gerakan kolektif, melibatkan seluruh unsur daerah. “Pertanian kita harus maju, dan manfaatnya harus nyata dirasakan masyarakat. Inilah salah satu ikhtiar mewujudkan Pringsewu Makmur,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Pringsewu Dr. Imam Fatkuroji memberikan penegasan bahwa renaksi pengembangan mocaf telah menjadi agenda prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Ini bukan hanya konsep presentasi. Kami telah menyiapkan roadmap, skema intervensi, dan integrasi program lintas perangkat daerah. Mocaf akan menjadi lokomotif ekonomi baru Pringsewu, dan kami memastikan implementasinya berjalan terukur dan berdampak,” tegas Imam.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan Pringsewu masuk tiga besar KPPD Lemhanas menjadi bukti bahwa arah kebijakan pembangunan daerah berada di jalur yang tepat dan mendapat pengakuan nasional.

“Ini menjadi energi tambahan bagi kami untuk mempercepat hilirisasi mocaf sebagai komoditas unggulan yang benar-benar meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Partisipasi Pringsewu dalam KPPD Lemhanas RI tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat strategi pembangunan daerah berbasis hilirisasi, inovasi, dan kemandirian ekonomi. (Redaksi)