Sidak Pasar Pringsewu Jelang Nataru, Diskoperindag dan BPOM Temukan Boraks

BERITA TERKINI LAMPUNG Pringsewu
[su_animate][su_animate][su_animate][su_animate][su_label type=”important”]Gemalampung.com | Fakta,Akurat Dan Terpercaya[/su_label][/su_animate]
PRINGSEWU | Guna melakukan pengawasan terhadap makanan terhindar dari bahan kimia juga dalam rangka menghadapi hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Koperindag dan UMKM bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bandar Lampung tinjau pasar desa dan induk, diantaranya Pasar Pagelaran dan Pasar Sarinongko Pringsewu, Kamis (19/12/2019).
Keterangan Foto : Diskoperindag Pringsewu dan BPOM Bandar Lampung Temukan Bahan Kimia berbahaya Boraks di Pasar Sarinongko Pringsewu.(Foto : Red)
Asisten II, Johndrawardi mengatakan sidak yang dilakukan di Pasar Pemda ini tidak ditemukan kenaikan harga yang signifikan untuk bahan pangan.
“Alhamdulillah untuk harga yang ada di Pasar Pemda, kenaikan harga tidak signifikan. Hanya berkisar di antara 2-5 ribu itu untuk bawang merah dan telur. Untuk harga lain masih stabil,” ujar Johndrawardi.
Sidak pertama yang dilakukan di Pasar Pagelaran tidak ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, akan tetapi pada sidak kedua yang dilakukan di Pasar Sarinongko ditemukan adanya boraks pada kandungan bleng yang ada di kerupuk.
Dikatakan Kasi Inspeksi BPOM Bandar Lampung, Ardyansyah Kahuripan, M.Si., Apt., dari hasil sidak tersebut telah menemukan bahan kimia berbahaya berupa boraks sebanyak puluhan kantong di lokasi Pasar Sarinongko Pringsewu.
“Ditemukan pada makanan atau pembuatan kerupuk, bleng atau boraks yang dilarang karena menyebabkan kanker. Selanjutnya dari kesemuanya akan kita bawa  untuk diamankan juga akan ditelusuri distributornya,” kata Ardyansyah.
Sementara itu, Kadis Koperindag, Drs.Masykur Hasan mengatakan untuk stock bahan makanan pokok jelang Nataru 2020 masih aman. Kemudian untuk kenaikan harga pun masih dirasakan cukup normal.
“Saya melihat kestabilan harga alias masih normal dan stock bahan pokok. Alhamdulillah harga bahan pokok masih kondisi normal, tidak ada kelonjakan yang jauh. Harga bawang merah dan telur di angka 2-5 ribu masih dirasakan normal stock kebutuhan juga masih dirasakan aman dan cukup sampai jelang awal tahun,” ungkap Masykur.
Selain itu ia juga menghimbau kepada para pedagang agar tidak menjual makanan yang mengandung zat berbahaya sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat Pringsewu.
“Pada sidak ini kami juga melibatkan BPOM Bandar Lampunt yang mempunyai kompetensi untuk mengetahui apakah produk-produk yang dijual menggunakan bahan dasar berbahaya atau tidak. Kepada para pedagang, diharapakan untuk tidak lagi menjual barang yang ada zat membahayakan. Sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat,”pungkas Masykur.
Penulis : (AF/Red)

Tinggalkan Balasan