Bandar Lampung — Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Lampung menggelar Festival Restorative Lampung sebagai bagian dari Program INKLUSI sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, di Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung, Senin (27/10/2025).
Kegiatan ini menjadi wadah ekspresi dan pemulihan bagi kelompok rentan, khususnya anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandar Lampung.
Mengusung tema “Hapus Stigma, Setiap Anak Berhak Setara dan Berdaya”, festival ini menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari penandatanganan komitmen bersama menuju Lampung Inklusif oleh para pemangku kepentingan, hingga talkshow dengan narasumber berkompeten seperti Dra. Hj. Safira Machrusah, M.A., Elvi Suryaningsih, S.H., M.M., Fatikhatul Khairiyah, S.H.I., M.H., Jatu Prima Widia S., serta salah satu anak binaan LPKA Kelas II Bandar Lampung.
Selain itu, pengunjung juga disuguhkan dengan pameran seni karya anak binaan PKBI Lampung, healing therapy bersama komunitas DeepTalk Lampung, pertunjukan band anak binaan LPKA, serta penampilan siswa-siswi SLBN PKK Provinsi Lampung. Setiap segmen dirancang sebagai ruang ekspresi, apresiasi, dan pemulihan psikososial bagi peserta serta masyarakat luas.
Ketua Pengurus Nasional PKBI, Dr. Ichsan Malik, M.Si., menegaskan pentingnya menciptakan ruang aman bagi masyarakat sebagai bagian dari proses pemulihan dan pemberdayaan.
“Pemulihan dan pemberdayaan hanya dapat terwujud apabila masyarakat diberi ruang untuk didengar, diekspresikan, dan diterima. Festival Restorative Lampung menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan inklusif dapat menghadirkan perubahan sosial yang humanis,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah PKBI Lampung, dr. Wirman, M.Kes., menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan tersebut.
“Terima kasih kepada PKBI Nasional, mitra program INKLUSI, Pemerintah Provinsi Lampung, LPKA Kelas II Bandar Lampung, SLBN PKK Provinsi Lampung, serta seluruh komunitas dan rekan media yang turut hadir. Semoga kerja kolaboratif ini terus berlanjut dalam mewujudkan Lampung yang inklusif, adil, dan berdaya,” ujarnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor, Festival Restorative Lampung diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen bersama dalam merawat nilai keadilan restoratif, empati, dan keberdayaan demi terciptanya Lampung yang setara bagi semua. (Redaksi)

