Pringsewu – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pringsewu menjadi sorotan setelah anggaran belanja makan dan minum rapat tahun 2025 mencapai Rp255,23 juta.
Data RUP (Rencana Umum Pengadaan) di aplikasi Sirup LKPP mengungkap bahwa dana ratusan juta tersebut dipecah dalam berbagai kegiatan. Misalnya belanja konsumsi rapat konsultasi publik RKPD Rp8,16 juta, rapat bidang litbang Rp17,85 juta, hingga penyusunan rancangan awal RPJMD Rp19,63 juta.
Pola pemecahan anggaran ini memunculkan dugaan praktik split anggaran, sebab hampir seluruh paket bernilai kecil sehingga bisa ditunjuk langsung tanpa lelang. Cara ini dinilai melemahkan kontrol publik.
“Pemerintah selalu bicara efisiensi, tapi uang ratusan juta justru habis buat konsumsi rapat. Kalau dipecah seperti ini, semakin sulit masyarakat mengawasi,” ujar Roni, warga Pringsewu, Kamis (2/10/2025).
Publik menilai langkah tersebut kontradiktif dengan semangat penghematan belanja daerah. Hingga berita ini diturunkan, Bappeda Pringsewu belum memberikan klarifikasi terkait alasan pembengkakan anggaran konsumsi tersebut. (Tim)
